Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gara-gara Pasokan Senjata, Hubungan Ukraina-Iran Terancam Putus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 19 Oktober 2022, 07:08 WIB
Gara-gara Pasokan Senjata, Hubungan Ukraina-Iran Terancam Putus
Menteri Luar Negeri Dmitry Kuleba/Net
rmol news logo Tudingan bahwa Iran telah memasok senjata ke Rusia mulai menuai reaksi keras dari Ukraina.

Dalam pernyataannya pada Selasa (18/10), Menteri Luar Negeri Dmitry Kuleba mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memutuskan hubungan diplomatik negaranya dengan Iran.

Hal ini tak lepas dari kecurigaan bahwa Iran diduga telah mengirimkan senjata dan pesawat tak berawak Iran ke Rusia, sebuah tudingan yang sama-sama dibantah Moskow dan Teheran.

Berbicara pada konferensi pers, Kuleba mengecam apa yang disebutnya kebohongan dan tindakan keji Teheran, dengan menuduh negara Timur Tengah itu memikul tanggung jawab penuh atas putusnya hubungan dengan Ukraina.

Untuk itu, dia mengatakan telah meminta Presiden Ukraina Vladimir Zelensky untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

"Langkah itu dibenarkan oleh kehancuran luas yang ditimbulkan oleh pesawat tak berawak Iran pada infrastruktur sipil Ukraina, kematian dan penderitaan yang diderita rakyat kami, serta oleh laporan bahwa Iran mungkin memasok senjata ke Rusia," menurut Kuleba, seperti dikutip dari RT, Rabu (19/10).

Kuleba kemudian menyinggung sikap Ukraina yang selama ini tidak pernah mengadopsi sikap anti-Iran.

“Namun, setelah Iran terlibat dalam agresi kriminal dan kejahatan Rusia di wilayah kami, kami akan mengambil posisi yang sangat jelas dan jujur,” tegasnya, menambahkan bahwa jika Teheran berhenti memasok persenjataan ke Moskow, hubungan mungkin akan dipulihkan.

Permintaan Kuleba kepada Zelensky datang ketika anggota parlemen Ukraina Alexey Goncharenko mengajukan sebuah undang-undang yang isinya menyerukan agar hubungan diplomatik dengan Iran diputuskan dan negara itu dicap sebagai 'sponsor negara terorisme' atas dugaan perannya dalam konflik Ukraina.

Akhir Agustus, Washington Post, mengutip pejabat AS, melaporkan bahwa Iran telah mengirim ke Rusia sejumlah kendaraan udara tak berawak top-of-the-line, termasuk Shahed-129, Shahed-191, dan Mohajer-6, semuanya di antaranya dirancang untuk menyerang dan mengawasi.

Kemudian, outlet tersebut juga mengatakan bahwa Teheran telah setuju untuk mengirim rudal permukaan-ke-permukaan ke Moskow.

Iran dalam banyak kesempatan menolak laporan pengiriman senjata ke Rusia, mengutip sikap kebijakan luar negerinya, yang dikatakannya berdasarkan netralitas aktif dan oposisi terhadap perang.

Pernyataan ini sampai batas tertentu digaungkan oleh Rusia, dengan Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov menyatakan pada hari Selasa bahwa semua senjata yang digunakan oleh pasukan Moskow adalah buatan Rusia. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA