Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemenhan Australia Selidiki Laporan Pensiunan Pilot yang Diduga Melatih Tentara China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 20 Oktober 2022, 07:08 WIB
Kemenhan Australia Selidiki Laporan Pensiunan Pilot yang Diduga Melatih Tentara China
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pemerintah Australia melalui Kementerian Pertahanannya telah meluncurkan penyelidikan setelah sebuah muncul laporan bahwa beberapa pensiunan pilot militernya mungkin telah dipekerjakan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Penyelidikan tersebut dilakukan setelah kekhawatiran serupa disuarakan oleh pemerintah Inggris.

“Saya akan sangat terkejut dan terganggu mendengar bahwa ada personel yang dibujuk oleh gaji dari negara asing di atas melayani negara mereka sendiri,” kata Menteri Pertahanan Richard Marles dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Rabu (19/10).

Pemimpin oposisi yang juga mantan menteri pertahanan, Peter Dutton, mengatakan dia juga "khawatir" dengan kemungkinan tersebut dan mendesak Marles untuk mengubah undang-undang untuk mencegah kegiatan semacam itu.

“Jika ada celah dalam undang-undang sekarang, koalisi (partai oposisi) akan mendukung perubahan yang akan memperketatnya,” kata Dutton.

"Kita tidak bisa membiarkan rahasia dan metodologi kami diserahkan ke negara lain dan khususnya bukan China di bawah Presiden Xi," tambahnya.

Kekhawatiran Australia muncul setelah beberapa media melaporkan bahwa hingga 30 mantan pilot Inggris diyakini telah direkrut untuk melatih personel PLA.

Reuters mengutip anggota Society of Experimental Test Pilots (SETP) Australia yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Beijing telah berusaha untuk menarik pilot dari Inggris, Australia, Kanada, Selandia Baru, dan AS.

Angkatan Pertahanan Selandia Baru (NZDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada media pada hari Rabu bahwa empat mantan pilotnya bekerja untuk Test Flying Academy of South Africa (TFSA), yang diduga terlibat dalam perekrutan instruktur untuk militer China.

Seorang juru bicara NZDF menjelaskan bahwa pensiunan pilot bebas untuk mencari pekerjaan di tempat lain tetapi harus diingat bahwa keputusan mereka dapat menyebabkan "dampak" pada pekerjaan di masa depan dengan angkatan.

South China Morning Post bulan ini melaporkan bahwa Beijing membutuhkan setidaknya 200 pilot yang memenuhi syarat untuk kapal induknya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA