Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Uni Eropa Setujui Sanksi Baru untuk Iran dan Semua yang Terlibat dalam Pengiriman Drone ke Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 21 Oktober 2022, 06:36 WIB
Uni Eropa Setujui Sanksi Baru untuk Iran dan Semua yang Terlibat dalam Pengiriman Drone ke Rusia
Drone Shahed-136 Iran/Net
rmol news logo Negara-negara anggota Uni Eropa akhirnya menyetujui sanksi baru terhadap Iran atas perannya mengirimkan pasokan drone ke Rusia untuk memerangi Ukraina.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pengumuman sanksi baru pada Kamis (20/10) datang hanya beberapa hari setelah UE mengumumkan paket sanksi terhadap Iran atas pelanggaran hak asasi manusia.

“Setelah tiga hari pembicaraan, duta besar Uni Eropa menyetujui tindakan terhadap entitas yang memasok pesawat tak berawak Iran yang menghantam Ukraina,” kata presiden Uni Eropa Ceko dalam sebuah tweet, seperti dikutip dari The National.

“Negara-negara UE memutuskan untuk membekukan aset tiga individu dan satu entitas yang bertanggung jawab atas pengiriman drone (dan) juga siap untuk memperpanjang sanksi ke empat entitas Iran lainnya yang telah ditampilkan dalam daftar sanksi sebelumnya.”

Tiga orang yang menjadi sasaran sanksi baru adalah Mayjen Mohammad Hossein Bagheri, Jenderal Sayed Hojatollah Qureishi, dan Brigjen Saeed Aghajani yang berasal dari Pengawal Revolusi Islam, Kementerian Pertahanan dan angkatan bersenjata Iran.

Mereka semua dianggap terlibat dalam mengawasi program pengembangan drone negara atau memasok drone ke Rusia.

Shahed Aviation Industries, sebuah perusahaan terkait IRGC yang memproduksi drone Shahed-136 yang diduga diterbangkan Rusia di atas Ukraina, juga dikenai sanksi.

Laporan transfer pesawat tak berawak Iran ke Rusia muncul pada bulan Agustus dan Ukraina telah menerbitkan gambar dalam beberapa minggu terakhir dari reruntuhan kendaraan udara tak berawak Shahed-136, yang dikenal sebagai pesawat tak berawak kamikaze karena mereka meledak pada benturan.

Pihak berwenang Ukraina, yang mengklaim telah menembak jatuh lebih dari 220 drone buatan Iran dalam waktu kurang dari sebulan, telah mengaitkan penggunaannya dengan kematian warga sipil.

Baik Iran maupun Rusia telah menolak klaim UE dan negara-negara Barat terkait pengiriman drone.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis mengatakan dia tidak percaya penolakan Iran atas tuduhan tersebut. Dia bahkan menggambarkan dugaan transfer drone ke Rusia sebagai "uang darah".

“Mereka secara terbuka menyangkal dengan mengatakan 'kami tidak menjual apa pun', tapi di sini kita lihat. Ratusan kerusakan di Ukraina, di ibukota, di infrastruktur sipil, di sekolah-sekolah, di dekat universitas, di universitas,” katanya kepada Jaringan Televisi CTV Kanada dalam sebuah wawancara.

Selain drone, Iran juga dilaporkan berencana mengirim rudal permukaan-ke-permukaan ke Rusia untuk digunakan dalam perangnya melawan Ukraina.

Laporan bahwa Moskow membeli drone Teheran yang relatif murah datang di saat Moskow gagal mengendalikan langit Ukraina yang mengklaim telah Ukraina telah berhasil menghancurkan setidaknya 60 pesawat militer Rusia sejak dimulainya perang. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA