Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Khawatirkan Lonjakan Migran di Perbatasan, Obrador Desak AS dan Venezuela Berdamai untuk Atasi Krisis Kemanusiaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 22 Oktober 2022, 12:55 WIB
Khawatirkan Lonjakan Migran di Perbatasan, Obrador  Desak AS dan Venezuela Berdamai untuk Atasi Krisis Kemanusiaan
Migran Venezuela berbaris untuk menerima sumbangan makanan di Meksiko pada 20 Oktober 2022/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) dan Venezuela sebaiknya segera memilihkan hubungan, menyusul kisruh berlarut-larut tentang imigrasi yang membuat kedua negara berada pada ketegangan. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengimbau hal itu dalam pernyataannya pada Jumat (21/10).

Menurutnya, kesepakatan mungkin akan segera dicapai asalkan AS membuka pintunya untuk lebih banyak mengijinkan warga Venezuela memasuki negara itu.

"Hubungan antara pemerintah Amerika Serikat dan Venezuela perlu dipulihkan," kata Lopez Obrador dalam konferensi pers, seperti dilaporkan Reuters. "Saya tahu mereka sedang bekerja menuju kesepakatan."

Selama beberapa bulan terakhir warga Venezuela berbondong-bondong memasuki AS karena krisis ekonomi yang semakin membelit. Lonjakan tersebut membuat AS harus menguatkan perbatasannya lebih ketat lagi.

Pekan lalu,  AS mengumumkan rencana memberi ijin 24.000 warga Venezuela untuk memasuki negara itu  melalui udara untuk mencegah peningkatan penyeberangan perbatasan.

Di bawah kebijakan yang disepakati dengan Meksiko, AS dapat mendeportasi warga Venezuela yang mencoba menyeberang secara ilegal. Hal yang dikritis dengan keras oleh Gereja Katolik dan kelompok hak asasi manusia.

Patroli Perbatasan AS pada Jumat melaporkan rekor 2,2 juta migran di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.  pada tahun fiskal 2022, yang berakhir pada September.

Pejabat Meksiko sangat ingin Washington dan Caracas meningkatkan hubungan untuk meringankan situasi ekonomi di Venezuela dan untuk memfasilitasi pemulangan migran.

Lopez Obrador mendesak AS untuk memperluas izin akses kemanusiaan Venezuela melampaui 24.000 orang.

Namun, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan kebijakan AS terhadap Venezuela tidak berubah.

"Jumlah itu tidak cukup," kata Lopez Obrador. "Kami akan meminta AS emberikan lebih banyak."

Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan dia yakin Washington akan meningkatkan jumlahnya.

Seorang pejabat pemerintahan Presiden AS Joe Biden, mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa AS akan memperluas jumlahnya menjadi lebih banyak tetapi mungkin dalam beberapa bulan mendatang.

AS telah menangkap lebih dari 150.000 orang Venezuela di perbatasan AS-Meksiko antara Oktober 2021 dan Agustus 2022. Itu adalah  tiga kali lipat jumlahnya di seluruh tahun fiskal 2021, menurut data AS.

Human Rights Watch mengkritik kebijakan AS dengan mengatakan kebijakan itu kemungkinan hanya akan menguntungkan "beberapa orang terpilih" yang diizinkan masuk ke Amerika Serikat, sementara merugikan lebih banyak lagi yang dipaksa kembali ke Meksiko. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA