Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perang Suku di Sudan, Hampir 200 Nyawa Melayang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 24 Oktober 2022, 08:07 WIB
Perang Suku di Sudan, Hampir 200 Nyawa Melayang
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sedikitnya 187 orang tewas dalam perang suku yang terjadi di Provinsi Blue Nile, selatan Sudan, pekan ini. Menteri Kesehatan Gamal Nasser, pada Minggu (23/10) waktu setempat, mengumumkan hal itu tapi tidak merinci bagaimana pertempuran itu terjadi.

Ia mendesak pemerintah pusat di Khartoum agar segera mengirim pesawat militer untuk membawa yang terluka ke ibu kota untuk menjalani perawatan medis.

Nasser juga tidak mengatakan berapa banyak orang yang terluka dalam pertempuran antara suku Hausa, yang berasal dari Afrika Barat, melawan anggota suku Berta, tetapi laporan tidak resmi menyebutkan jumlahnya lebih dari 200 orang.

AP melaporkan, perselisihan antara kedua suku itu adalah tentang perebutan tanah, penyebab tradisional untuk sebagian besar bentrokan suku dan etnis di seluruh negeri.

Ketegangan antara kedua belah pihak meningkat pada Rabu dan Kamis di kota Wad El Mahi di perbatasan dengan Ethiopia, menurut pejabat setempat.

Kejadian kali ini adalah salah satu serangan kekerasan suku paling mematikan di Sudan dalam beberapa tahun terakhir, memperdalam kesengsaraan negara yang beragam agama dan etnis tersebut.

Rekaman video dari tempat pertempuran dan dibagikan secara online tampaknya menunjukkan rumah-rumah yang dibakar dan mayat-mayat hangus. Gambar juga menunjukkan wanita dan anak-anak melarikan diri dari pertempuran dengan berjalan kaki.

PBB di Sudan mengatakan pertempuran itu telah membuat 7.000 orang mengungsi. Mereka pergi ke kota Blue Nile, Roseras dan negara-negara tetangga lainnya.

Pertempuran antara suku Hausa dan Berta pertama kali meletus pada pertengahan Juli, di tengah protes kekerasan di Blue Nile dan provinsi lainnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA