Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Tahan Ribut dengan Presiden Soal Ukraina, Menhan Rumania Pilih Mundur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Selasa, 25 Oktober 2022, 11:57 WIB
Tak Tahan Ribut dengan Presiden Soal Ukraina, Menhan Rumania Pilih Mundur
Menteri Pertahanan Rumania Vasile Dincu/Net
rmol news logo Langkah Vasile Dincu untuk mengundurkan diri sebagai Menteri Pertahanan Rumania dinilai sebagai pilihan terbaik di tengah konfliknya dengan Presiden Klaus Iohannis terkait perang Rusia dan Ukraina.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dincu mengajukan pengunduran diri kepada Perdana Menteri Nicolae Ciuca pada Senin (24/10). Ia mengaku tidak dapat bekerja sama lagi dengan presiden.

"Saya membenarkan sikap saya dari perspektif ketidakmungkinan kerjasama dengan Presiden Rumania sekaligus panglima tertinggi Angkatan Darat," jelasnya seperti dimuat Romania Insider.

Menurut Dincu pengunduran dirinya dibutuhkan agar negara tidak dirugikan sedikit pun dan roda kebijakan nasional dapat berjalan dengan semestinya.

"Saya menganggap perlu untuk menarik diri dari posisi ini agar tidak merugikan dengan cara apapun proses pengambilan keputusan dan program yang membutuhkan fluiditas di sepanjang rantai komando dan tidak untuk memblokir serangkaian proyek yang mutlak diperlukan untuk berfungsinya Kementerian Pertahanan Nasional dan Angkatan Darat Rumania secara optimal," bunyi pengumuman Dincu.

Pada awal Oktober lalu, Dincu mendapat kritikan keras dari beberapa pejabat negara, termasuk presiden setelah menyampaikan komentar kontroversialnya tentang Ukraina.

Ketika itu, Dincu menyebut negosiasi dengan Rusia akan menjadi satu-satunya kesempatan bagi perdamaian di Ukraina. Komentar tersebut banyak tidak disukai karena sangat bertentangan dengan posisi Rumania dalam merespons perang di Ukraina.

Presiden Iohannis bahkan menegurnya dengan mengatakan Dincu harus lebih sering membaca surat kabar untuk untuk mengetahui posisi Rumania.

"Ukraina membayar dengan darah dalam perang dan hanya mereka yang bisa memutuskan apa dan kapan harus bernegosiasi," tegasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA