Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sunak Jadi PM Inggris: India Bersuka Cita, Rusia Mengaku Tak Ada Harapan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 26 Oktober 2022, 07:07 WIB
Sunak Jadi PM Inggris: India Bersuka Cita, Rusia Mengaku Tak Ada Harapan
Rishi Sunak/Net
rmol news logo Kemenangan Rishi Sunak sebagai perdana menteri baru Inggris disambut gembira oleh beberapa negara dengan berbagai komentar dan harapan. Sementara India bersorak dan memuji, Rusia justru melihatnya sebagai 'tidak ada harapan' untuk memperbaiki hubungan antara Inggris dan Rusia.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Moskow tidak melihat "alasan atau harapan" untuk membangun hubungan yang lebih konstruktif dengan Inggris Raya di masa mendatang.

"Saat ini kami tidak melihat alasan untuk berharap bahwa akan ada perubahan positif di masa mendatang," kata Peskov, pada Selasa (25/10), seperti dikutip dari Reuters.

“Rusia tetap terbuka dan siap untuk membahas masalah yang paling sulit di meja perundingan. Tapi tidak merugikan kepentingan kita sendiri,” kata Peskov.

Hubungan Rusia dengan Inggris berada pada ketegangan setelah London menjadi pendukung setia Kyiv sejak Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina.

Inggris di bawa kepemimpinan Boris Johnson, sangat vokal menentang Rusia dan menjatuhkan sanksi kepada Moskow. Ketika Johnson lengser, Moskow menyambut gembira kabar itu. Begitu pun ketika penggantinya, Liz Truss, yang juga sangat menetang Rusia, harus meninggakan kursi perdana menteri hanya dalam 44 hari menjabat, Rusia juga menyambut gembira.

Para pejabat Rusia mengatakan bahwa mereka tidak melihat peluang untuk meningkatkan hubungan antara London dan Moskow, tidak peduli siapa yang menempati Downing Street 10, termasuk Sunak.

Sunak diumumkan sebagai pemimpin baru Partai Konservatif Inggris pada hari Senin setelah dua saingannya, mantan PM Inggris Boris Johnson dan pemimpin House of Commons Penny Mordaunt mengatakan bahwa mereka tidak akan mencalonkan diri sebagai kepala pemerintahan. Seperti yang dilaporkan media Inggris, baik Johnson maupun Mordaunt tampaknya tidak memperoleh 100 suara yang diperlukan dari anggota parlemen Konservatif untuk mencapai putaran berikutnya dalam pemungutan suara parlemen.

Sunak menjadi perdana menteri Inggris pertama yang diangkat oleh Raja Inggris Charles III yang naik takhta setelah kematian ibunya Ratu Elizabeth II.

Mantan Menteri Keuangan itu memasuki Downing Street 10, menggantikan Liz Truss, yang pada 20 Oktober telah mengumumkan bahwa dia akan berhenti setelah kebijakan ekonominya yang gagal telah memicu ketidakpuasan lebih lanjut di antara anggota partainya, menjadi perdana menteri tersingkat  yang pernah tercatat dalam sejarah Inggris.

Di India, Sunak mendapat sambutan dan pujian yang luar biasa sebagai orang Hindu dari imigran India pertama yang menempati jabatan itu dan akan menaungi jutaan warga Inggris. Banyak yang meneriakkan namanya dengan penuh suka cita dan bangga dengan kenyataan bahwa seseorang keturunan India akan menjalankan negara yang pernah menjajahnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA