Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Putin: Dunia Menghadapi Dekade Berbahaya karena Barat Melakukan Permainan Kotor

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 28 Oktober 2022, 11:08 WIB
Putin: Dunia Menghadapi Dekade Berbahaya karena Barat Melakukan Permainan Kotor
Presiden Rusia Vladimir Putin/Net
rmol news logo Tindakan yang dilakukan negara-negara Barat sebagai upaya mendominasi global mendapat kecaman dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

Berbicara pada pertemuan Klub Diskusi Valdai di luar Moskow pada Kamis (27/10), Putin mengatakan Barat dan sekutunya memainkan permainan kotor, dan hadiahnya adalah dominasi global. Namun, katanya, AS dan sekutunya tidak aman dari konsekuensi tindakan mereka sendiri.

“Kekuasaan atas dunia adalah apa yang dipertaruhkan Barat dalam permainan yang dimainkannya. Game ini tentu berbahaya, berdarah dan saya akan menyebutnya kotor," kata Putin, seperti dikutip dari RT, Jumat (28/10).

Pada pertemuan Kamis itu, Putin mengemukakan pandangannya bahwa negara-negara Barat menyangkal hak orang lain di kancah global, seperti hak untuk kemerdekaan politik, ekonomi atau budaya.

Situasi di kaki negara-negara Barat, menurutnya telah mengesampingkan norma-norma urusan internasional untuk mempertahankan dominasi dan menekan negara-negara yang mereka lihat sebagai "peradaban kelas dua."

"Desember lalu, proposal Rusia untuk mengatasi kekhawatirannya tentang keamanan nasional dibuang oleh Washington," katanya.

“Tetapi di dunia modern, duduk di samping bukanlah pilihan. Siapa yang menabur angin akan menuai angin puyuh, seperti kata pepatah,” kata Putin menunjukkan bahwa krisis global yang sedang berlangsung mempengaruhi semua orang dan semua aspek kehidupan.

Klub Diskusi Valdai adalah acara internasional tahunan di Rusia yang dirancang sebagai platform untuk ide-ide mengambang yang dianggap penting oleh negara tuan rumah untuk didiskusikan dengan pemain global lainnya. Forum ini dibuat pada tahun 2004.

Pertemuan tahun ini datang di tengah ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Barat dan Rusia atas krisis di Ukraina.

Selama pertemua, Putin menyatakan bahwa Rusia tidak pernah menganggap Barat sebagai musuh tetapi akan terus menentang diktat elit neoliberal Barat.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengomentari pidato Putin yang menurutnya tidak menghadirkan ide-ide baru.

"Kami tidak percaya bahwa tujuan strategis Putin telah berubah di sini. Dia tidak ingin Ukraina ada sebagai negara bangsa yang berdaulat dan merdeka," kata Kirby.

Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan pidato Putin dapat digambarkan sebagai "untuk Freud," mengacu pada pendiri psikoanalisis Sigmund Freud.

"Orang yang menginvasi negara asing, mencaplok tanahnya, dan melakukan genosida, malah menuduh orang lain melanggar hukum internasional dan kedaulatan negara lain? Satu kebenaran: Orang yang memulai angin, akan mendapat badai. Badai akan datang," katanya di Twitter, membalas pepatah yang dilontarkan Putin.

Setelah pidato, di depan wartawan Putin mengulangi pernyataan Kremlin bahwa Ukraina berencana untuk menggunakan apa yang disebut bom kotor di wilayahnya sendiri. Klaim itu telah dibantah sebagai salah oleh Ukraina dan sekutunya, yang mengatakan Rusia mungkin telah mengangkat masalah ini karena berencana menggunakan bom semacam itu di Ukraina sebagai dalih untuk eskalasi.

"Sayalah yang memerintahkan (Menteri Pertahanan Sergei) Shoigu untuk menginformasikan melalui telepon kepada semua rekannya tentang hal itu," kata Putin, seraya menambahkan bahwa Rusia tidak perlu menggunakan bom kotor di Ukraina. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA