Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Para Pendukung Sedih Presidennya Mundur: Setelah Michel Aoun, Tidak Ada Lebanon yang Tersisa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 31 Oktober 2022, 06:02 WIB
Para Pendukung Sedih Presidennya Mundur: Setelah Michel Aoun, Tidak Ada Lebanon yang Tersisa
Pendukung Presiden Lebanon Michel Aoun berkumpul di depan istana Baabda pada Minggu 30 Oktober 2022 untuk mengucapkan selama tinggal/Net
rmol news logo Lebanon berada dalam situasi yang semakin sulit dengan kekosongan pemimpin. Pada Minggu (30/10), Presiden Michel Aoun secara mengejutkan menyatakan mundur, mengakhiri masa jabatan yang dipegangnya selama enam tahun.

Aoun meninggakan istana Baabda dengan diiringi lambaian sedih para pendukungnya. Ratusan orang mengucapkan selamat tinggal  kepada pria berusia 89 tahun itu yang selama kepemimpinannya harus menghadapi krisis keungan yang parah, demonstrasi panjang, serta ledakan dahsyat Pelabuhan Beirut  pada 2020.

Warna oranye, yang terkait dengan partai Gerakan Patriotik Bebas, mendominasi ratusan orang yang berkumpul di depan istana mendengarkan pidato perpisahan Aoun. Sebagian besar membawa poster dirinya dan berteriak 'terima kasih'.

Kepada ribuan pendukungnya, Aoun mengatakan bahwa dia telah menerima pengunduran diri pemerintah Miikati, langkah yang akan semakin menghilangkan legitimasi administrasi sementara dan memperburuk ketegangan politik yang ada di negara tersebut, seperti dilaporkan Reuters.

"Tanpa upaya ini, kami tidak dapat mengakhiri penderitaan kami. Kita tidak bisa membawa negara kita kembali berdiri. Kami tidak dapat menyelamatkan Lebanon dari lubang yang dalam ini,” katanya di depan para pendukung yang meneriakkan namanya.

Aoun, yang menjabat sejak 2016,  mundur satu hari sebelum mandatnya berakhir. Hingga saat ini parlemen belum menyepakati pengganti Aoun.

Parlemen telah bersidang empat kali untuk mencoba memilih seorang pengganti tetapi tidak ada kandidat yang memenangkan mayoritas.

Sehari sebelum mundur, dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Aoun mengatakan Lebanon meluncur ke dalam "kekacauan konstitusional", mengingat kurangnya kejelasan tentang hak prerogatif apa yang akan dimiliki kabinet sementara dan parlemen masing-masing.

Saat ini, Lebanon diperintah oleh kabinet sementara, setelah perdana menteri gagal membentuk pemerintahan sejak 6 bulan lalu.

Di antara ratusan pendukung, Therese Younes, yang berusia 16 tahun, mengatakan ia sangat sedih dengan keputusan mundur Aoun. Sejak usia 8 tahun ia sangat mengagumi sosok Aoun dan mengatakan Lebanon tanpa Aoun akan terasa sangat berbeda.

"Jika saya berusia 18 tahun, saya akan meninggalkan negara itu. Tidak ada Lebanon yang tersisa setelah Michel Aoun," kata Younes. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA