Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ditengahi Putin, Armenia dan Azerbaijan Sepakat Hindari Gunakan Kekuatan dalam Perselisihan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 01 November 2022, 08:36 WIB
Ditengahi Putin, Armenia dan Azerbaijan Sepakat Hindari Gunakan Kekuatan dalam Perselisihan
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev/Net
rmol news logo Upaya Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencari solusi damai atas perselisihan Armenia dan Azerbaijan mendapatkan hasil positif.

Hal itu terungkap setelah Putin melakukan pertemuan dengan Presiden Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di Laut Hitam, Sochi pada Senin (31/10) waktu setempat.

Dilaporkan bahwa para pemimpin Armenia dan Azerbaijan sepakat tidak menggunakan kekuatan untuk menyelesaikan semua perselisihan dan semata-mata menyudahinya atas dasar pengakuan kedaulatan bersama dan integrasi teritorial.

"Hari ini kami telah menyepakati pernyataan bersama. Saya harus mengatakan terus terang, tidak semuanya disepakati. Beberapa hal harus dihapus dari teks yang sebelumnya telah disusun oleh para ahli," kata Putin, seperti dikutip dari Euro News, Selasa (1/11).

"Meskipun demikian, saya setuju dengan penilaian umum bahwa pertemuan itu bermanfaat dan menciptakan kondisi untuk langkah lebih lanjut menuju penyelesaian situasi secara keseluruhan," lanjutnya.

Armenia dan Azerbaijan telah terkunci dalam konflik puluhan tahun atas wilayah Nagorno-Karabakh.

Daerah kantong itu adalah bagian dari Azerbaijan tetapi telah berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia sejak perang separatis berakhir pada tahun 1994. Selama perang enam minggu pada tahun 2020, Azerbaijan merebut kembali bagian-bagian Nagorno-Karabakh dan wilayah-wilayah yang berdekatan.

Lebih dari 6.500 orang tewas dalam pertempuran itu, yang berakhir dengan perjanjian damai yang ditengahi Rusia. Moskow mengerahkan sekitar 2.000 tentara ke wilayah tersebut untuk melayani sebagai penjaga perdamaian.

Pemimpin Azerbaijan dan Armenia bertemu di KTT Eropa
Bentrokan baru kemudian pecah di perbatasan pada bulan September, dengan sedikitnya 286 orang dari kedua belah pihak tewas dalam dua hari. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA