Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Serangan Jihadis ke Pangkalan Militer Nigeria Gagal, Delapan Teroris Tewas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 01 November 2022, 09:50 WIB
Serangan Jihadis ke Pangkalan Militer Nigeria Gagal, Delapan Teroris Tewas
Tentara Nigeria/Net
rmol news logo Tentara Nigeria berhasil menggagalkan serangan terhadap sebuah pangkalan militer di Nigeria barat di mana hampir 1.700 jihadis ditahan. Delapan tersangka pemberontak yang berafiliasi dengan kelompok Negara Islam tewas di tempat.

Dua perwira denga syarat anonim mengatakan kepada AFP bahwa lusinan teroris Negara Islam di Afrika Barat (Iswap) itu menyerang pada tengah malam untuk mencoba masuk ke pangkalan militer Wawa di negara bagian Niger dekat perbatasan dengan Benin pada Sabtu untuk membebaskan ratusan jihadis.

"Para teroris menyerang pangkalan sekitar tengah malam dalam jumlah besar tetapi dihancurkan oleh dukungan udara, yang menyebabkan kematian delapan dari mereka," kata salah satu petugas.

"Tiga penyerang, termasuk komandan mereka, ditangkap dalam serangan itu," tambahnya.

Ia menambahkan bahwa para jihadis bersenjata berat mencoba meledakkan gerbang pangkalan tetapi menghadapi perlawanan keras dari tentara.

"Jelas bahwa mereka ingin membebaskan teroris lain yang ditahan di pangkalan seperti yang mereka lakukan di penjara Kuje," tambahnya.

Juli lalu, pejuang Iswap menyerang penjara Kuje, yang terletak di dekat ibu kota Abuja, dan membebaskan ratusan tahanan, termasuk banyak komandan jihad.

Antara 2017 dan 2018, pangkalan Wawa telah digunakan sebagai pengadilan untuk mengadili ratusan jihadis Boko Haram dan Iswap.

Pada Jumat, polisi Nigeria memperketat keamanan terutama di ibukota setelah AS dan Inggris memperingatkan adanya peningkatan risiko serangan teroris di Abuja.

Washington tidak memberikan rincian lebih lanjut tetapi memerintahkan keluarga staf diplomatiknya untuk meninggalkan Abuja.

Pemberontakan jihadis di timur laut telah menewaskan hampir 40.000 orang dan membuat dua juta orang mengungsi. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA