Pengikut Jair Bolsonaro telah memprotes setelah ia kalah dalam pemilihan dari saingan sayap kirinya Luiz Inácio Lula da Silva. Beberapa pengemudi truk memposting video yang menyerukan kudeta militer untuk menghentikan Lula dan memblokir jalan.
Jalan raya yang telah diblokir termasuk jalan utama yang digunakan untuk memindahkan biji-bijian dari negara pertanian ke pelabuhan, serta jalan utama yang menghubungkan dua kota terbesar, Rio de Janeiro dan Sao Paulo.
Jalan akses utama ke bandara internasional Guarulhos Sao Paulo, yang tersibuk di negara itu, juga diblokir, menurut laporan
Reuters. Beberapa penerbangan juga telah dibatalkan.
Spanduk bertuliskan "Lula No!" tergantung di jembatan di Sao Paulo.
Polisi Jalan Raya Federal (PRF) mengatakan, jalan raya di 271 titik telah diblokir sebagai bagian dari protes yang menyebar ke 23 dari 26 negara bagian Brasil. Para pengunjuk rasa tidak bisa menerima kekalahan pujaannya. Polisi sampai harus menembakkan gas air mata.
Direktur Eksekutif PRF, Marco Antonio Territo de Barros, mengatakan pada konferensi pers di ibu kota Brasilia bahwa ada 267 pemblokiran jalan yang berlangsung di seluruh negeri dan 306 telah dibubarkan.
"Ini adalah operasi yang kompleks, melibatkan lebih dari 75.000 kilometer (46.500 mil) jalan raya federal," katanya.
Negara bagian dengan penghalang jalan paling banyak adalah Santa Catarina selatan, di mana hampir 70 persen pemilih mendukung Bolsonaro dalam pemilihan.
Bolsonaro belum mengakui kekalahan setelah hasil resmi menunjukkan Lula memenangkan pemilihan presiden dengan hanya 1,8 poin persentase.
Pria yang sering disebut sebagai "Trump Tropis" karena kemiripannya dengan mantan presiden Amerika, itu menjinkan pendukungnya melakukan aksi protes asalkan berjalan dengan damai.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: