Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tiru Cara Trump, Bolsonaro Ingin Partai Konservatifnya Tetap Hidup

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 02 November 2022, 11:28 WIB
Tiru Cara Trump, Bolsonaro Ingin Partai Konservatifnya Tetap Hidup
Mantan Presiden Konservatif Brasil, Jair Bolsonaro/Net
rmol news logo Setelah diam selama 44 jam dari pengumuman hasil pemilihan presiden Brasil, petahanan dari sayap kanan, Jair Bolsonaro, akhirnya mengeluarkan sebuah pernyataan pada Selasa (1/11).

Bolsonaro mengatakan jika dia tidak mengakui kekalahannya atas terpilihanya Lula da Silva dari sayap kiri sebagai presiden, terlebih dengan suara yang sangat tipis yakni 50,83 persen suara melawan 49,17 persen suara.

Hasil tersebut tidak banyak diperdebatkan olehnya, bahkan Bolsonaro memberi wewenang kepada kepala stafnya, Ciro Nogueira, untuk memulai proses transisi dengan perwakilan dari Presiden terpilih sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva.

Bolsonaro juga tidak menghentikan para pendukungnya yang memblokir jalan untuk memperotes kekalahannya.

Bahkan beberapa di antaranya menyerukan kudeta militer untuk menghentikan mantan presiden Lula kembali berkuasa.

Alasan Bolsonaro tidak melarang protes tersebut diungkapkan dalam pidato nasionalnya yang singkat di hadapan wartawan.

"Gerakan populer saat ini adalah buah dari kemarahan dan rasa ketidakadilan tentang cara proses pemilihan berlangsung," katanya.

Meski tak berniat menghentikan unjuk rasa, Bolsonaro mengimbau pada demontran untuka menghindari penghancuran properti atau menghalangi hak untuk datang dan pergi tetapi tidak juga menyuruh mereka pulang.

Merujuk pada peringatan Bolsonaro tersebut, seorang pengamat analis risiko politik dari Hold Legislative Advisors di Brasilia, Andre Cesar mengatakan jika pemimpin konservatif itu bisa jadi akan memobilisasi pengikutnya yang lebih ekstrem.

"Bolsonaro belum memadamkan api ini. Dia berbicara kepada pendukung garis kerasnya tanpa mengkritik para demonstran di jalan raya," jelasnya.

Sementara itu, menurut analis politik di Vector Consultancy di Brasilia, Leonardo Barreto, rujukan Bolsonaro pada ketidakadilan dalam proses pemilihan menunjukkan bahwa dia telah belajar dari pasca-kepresidenan AS Donald Trump, sekutu ideologisnya.

"Trump terus mengulangi klaim palsu bahwa pemilihan AS 2020 'dicuri' oleh penipuan yang meluas dan mempertahankan inti pendukung yang signifikan yang mempercayainya," jelasnya.

Barreto, memperkirakan bahwa Bolsonaro akan tetap melakukan itu hingga pemilihan 2026, dimana ia akan kembali berhadapan dengan Partai Buruh Lula.

"Dia akan meniru Trump selama empat tahun ke depan untuk menjaga gerakan konservatifnya tetap hidup," ujarnya.

Kemenangan Lula merupakan kebangkitan yang menakjubkan bagi mantan pekerja logam berusia 77 tahun, yang menghabiskan 19 bulan penjara karena tuduhan korupsi sebelum dibatalkan tahun lalu.

Dengan latar belakang Lula yang kurang baik, Bolsonaro berulang kali membuat klaim bahwa sistem pemilihan terbuka sangat rentan dikendalikan oleh orang berkepentingan dan menuduh otoritas pemilihan mendukung lawan kirinya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA