Dalam laporannya, outlet tersebut mengatakan semua pengiriman senjata ke Ukraina akan dilakukan dengan koordinasi bersama NATO.
"Hanya dengan begitu kami akan memahami apa yang dibutuhkan Kyiv dan persenjataan apa yang dapat kami suplai,†kata pejabat pemerintah kepada Il Messaggero.
Laporan outlet tersebut datang di tengah rencana Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang diperkirakan akan mengunjungi Italia dalam beberapa hari mendatang untuk bertemu dengan Perdana Menteri Giorgia Meloni dan Menteri Pertahanan Italia Giulio Crosetto.
Mereka diperkirakan bertemu untuk membahas senjata apa yang penting untuk mempertahankan Kiev dan bekerja untuk memecahkan tiga masalah utama sebelum pengiriman militer dapat dilanjutkan.
Yang pertama adalah permintaan Kyiv untuk sistem rudal anti-pesawat permukaan-ke-udara SAMP-T yang sangat mahal.
Menurut Kementerian Pertahanan Italia, negara itu hanya memiliki beberapa sistem ini dan jika ingin mengirimkan beberapa dari mereka ke Ukraina, itu akan berisiko melemahkan kemampuan pertahanan udaranya sendiri.
Il Messaggero mencatat bahwa masalah ini dapat mengakibatkan Roma mengirim sistem senjata lain ke Kyiv sebagai gantinya.
Masalah lain yang menyebabkan penundaan adalah bahwa Italia telah menjanjikan lima paket senjata ke Ukraina tetapi belum sepenuhnya memenuhi pengiriman.
"Kami harus menyelesaikan pekerjaan, sebelum menghadapi yang baru," kata sumber tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.