Pameran ini menjadi bagian dari misi Indonesia untuk memajukan industri pertahanan menuju kemandirian, dan menciptakan peluang usaha dan pertukaran teknologi pertahanan antar negera, seperti yang diuraikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam pidato pembukan acara tersebut.
Ia mengatakan, pameran tersebut akan diwarnai dengan puluhan tanda tangan kontrak kerja sama pertahanan. Ini akan menjadi peluang sebesar-besarnya bagi Industri dalam negeri.
Adapun produk yang akan ditampilkan pada pameran tersebut, di antaranya berbagai jenis alat utama sistem senjata (alutsista) terbaru, seperti persenjataan ringan dan berat, kendaraan tempur, pesawat terbang, kapal perang serta peralatan atau komponen persenjataan lainnya.
"Misi Indonesia yakni mendorong dan memajukan industri pertahanan menuju kemandirian, untuk menciptakan peluang usaha dan pertukaran teknologi pertahanan antar negera," ujarnya.
Pameran ini diselenggarakan selama tiga hari, mulai Rabu (2/11) sampai Sabtu (5/11) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, dengan jumlah peserta mencapai 905 perusahaan dan delegasi dari berbagai negara.
Dengan mengusung tema 'Peace Prosperity and Strong Defense', pameran ini diharapkan dapat menjadikan teknologi pertahanan berkembang dengan pesat.
"Kita harus segera ikuti (perkembangan itu) dan harus berjuang keras,†ujar Menhan Prabowo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.