Warga berharap kembali dikuasainya terminal bahan bakar oleh pemerintah, akan mendorong percepatan distribusi suplai bensin dan solar kepada mereka.
Tetapi menurut salah satu sumber lokal menyebut jika waktu pengiriman masih belum diketahui, lantaran truk yang membawa bahan bakar harus memiliki jalur yang aman.
Dimuat
US News, kebijakan pemerintah Haiti untuk memotong subsidi pada bahan bakar karena stok yang menipis, memperoleh tanggapan sinis dari koalisi geng pemberontak yang menuntut agar Perdana Menteri Ariel Henry mundur dari jabatannya.
Koalisi geng yang disebut G9 itu juga melancarkan aksi protesnya dengan menggali parit dan mendirikan barikade untuk mencegah distribusi bahan bakar di terminal Varreux selama dua bulan terakhir.
Kekurangan bensin dan solar telah menghentikan hampir semua kegiatan ekonomi, termasuk transportasi dan rumah sakit, dan memaksa banyak pemilik bisnis lokal untuk menutup operasinya.
Bulan lalu, PBB bahkan memperingatkan bahwa negara itu menghadapi kerawanan pangan akut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: