Pihak berwenang dari Museum Prado, di Madrid, Spanyol pada Sabtu (5/11) melaporkan dua aktivis Extinction Rebellion melakukan aksi protesnya dengan menempelkan tangan menggunakan lem ke bingkai lukisan ternama karya Francisco Goya.
Selain itu, mereka juga mencoret dinding tembok diantara dua lukisan yang dimaksud yakni The Naked Maja dan The Clothed Maja dengan tulisan "+1,5°C" yang mengacu pada target Perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.
Dalam cuitannya, Prado mengutuk keras tindakan vandalisme di musiumnya tersebut dan mengkonfirmasi jika lukisan tidak rusak, namun bingkai menjadi sedikit lecet akibat lem.
“Lukisan tidak rusak tetapi bingkai mengalami sedikit cacat. Kami sedang berusaha untuk memperbaikinya secepat mungkin. Kami menolak membahayakan warisan budaya sebagai sarana protes," tegasnya seperti dimuat
The Guardian.
Kedua aktivis tersebut dilaporkan langusung ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian Madrid.
Aksi protes yang menyasar lukisan ternama bukan sekali ini terjadi, pada Jumat lalu (4/11), sekelompok orang memercikkan sup kacang pada mahakarya Vincent van Gogh di Roma.
Pada Oktober lalu, aktivis Just Stop Oil melemparkan sup tomat ke atas Bunga Matahari Van Gogh di Galeri Nasional London.
Aktivis iklim dari Generasi Terakhir menyebut protes mereka sebagai seruan putus asa dan berdasar pada alasan ilmiah yang tidak dapat dipahami sebagai vandalisme belaka.
Mereka memperingatkan protes akan terus berlanjut sampai lebih banyak perhatian diberikan pada perubahan iklim.
Para aktivis iklim tersebut juga dikabarkan telah menargetkan mahakarya seperti Mona Lisa karya Leonardo da Vinci di Louvre di Paris atau Girl with a Pearl Earring karya Johannes Vermeer di museum Mauritshuis Den Haag.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: