Gavin Williamson dituduh mengirim pesan berisi sumpah serapah kepada mantan kepala cambuk, atau penegak Partai Konservatif, Wendy Morton, yang mengeluh karena tidak diundang ke pemakaman Ratu.
Tidak terina dengan sikap Williamson, Morton akhirnya mengajukan keberatannya secara resmi kepada partai yang memerintah. Menteri urusan kantor kabinet, Oliver Dowden, mengatakan bahwa pesan Williamson dikirim dalam keadaan emosional.
"Saat itu situasinya sedang panas, dan dia dalam suasana yang kacau. Saya pikir dia sekarang sudah lebih tenang dan menyadari kekeliruannya, dan dia menyesal melakukannya," kata Dowden kepada
Sky News, Minggu (6/11).
"Dia seharusnya tidak mengirim pesan-pesan kasar itu. Perdana Menter nampaknya meyakini itu, dia mempercayai Williamson," tambahnya.
Keluhan Morton muncul hanya beberapa hari setelah Sunak mengangkat kembali Suella Braverman sebagai menteri dalam negeri setelah dia dipecat oleh pendahulunya karena melanggar aturan keamanan email.
Sejak menjadi perdana menteri ketiga Inggris, dalam dua bulan ini Sunak mendapat banyak tekanan.
Braverman dipecat oleh pendahulu Sunak karena melanggar aturan keamanan email. Awal pekan ini, Braverman menghadapi kritik keras karena menggambarkan kedatangan pencari suaka sebagai invasi. Anggota parlemen telah memperingatkannya soal resiko menggunakan bahasa yang menghasut.
Angela Rayner, wakil pemimpin oposisi utama Partai Buruh, menyoroti bahwa Sunak ternyata tidak mampu memenuhi janjinya untuk menciptakan kedamaian dan memulihkan integritas, karena memberi dukungan kepada orang-orang yang berisiko merusak perdamaian.
"Janji Rishi Sunak untuk memulihkan integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas telah terungkap sebagai tidak lebih dari kata-kata kosong, Jauh dari menghentikan kebusukan di Downing Street, dia malah membiarkannya membusuk," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: