Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pentagon Khawatir Persediaan Senjata AS Terkuras untuk Bantu Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 10 November 2022, 07:24 WIB
Pentagon Khawatir Persediaan Senjata AS Terkuras untuk Bantu Ukraina
Amerika Serikat menyiapkan paket bantuan persenjataan untuk Ukraina/Net
rmol news logo Barat dikhawatirkan akan kehabisan persediaan persenjataannya setelah selama beberapa bulan terus menerus mengirimkan bantuan ke Ukraina. Pemerintah AS mengakui bahwa terkurasnya persediaan senjata telah menciptakan tekanan tambahan pada industri pertahanan mereka.

Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan Colin Kahl mengatakan hal itu kepada wartawan di Washington, Rabu (9/11), seraya menambahkan bahwa itu juga akan memberikan konsekuensi jangka panjang.

"Tidak diragukan lagi bahwa itu telah memberi tekanan pada persediaan kita sendiri, itu telah memberi tekanan pada basis industri pertahanan kita, dan sekutu kita," katanya seperti dikutip dari TASS.

Sejak Awal, Amerika Serikat dan negara Barat lainnya telah sepakat untuk memastikan bahwa persediaan senjata di dalam negeri cukup aman.

"Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga telah mengingatkan dan memastikan bahwa kami tidak mengambil risiko yang tidak semestinya, yaitu bahwa kami tidak mengurangi persediaan (persenjataan) kami begitu banyak, yang berakibat mengganggu  kesiapan dan kemampuan kami untuk menanggapi kemungkinan lainnya, di tempat lain di dunia," lanjutnya.

Pada saat yang sama, pejabat tinggi Pentagon berusaha menghilangkan kekhawatiran itu dengan meyakinkan bahwa bantuan militer ke Ukraina hingga saat ini tidak terlalu mengganggu kemampuan pertahanan AS.

"Jadi saya merasa nyaman bahwa dukungan yang kami berikan kepada Ukraina tidak menempatkan Amerika Serikat dalam posisi berbahaya karena berkaitan dengan kontingensi besar lainnya di suatu tempat di dunia, tetapi telah mengungkapkan bahwa kami memiliki pekerjaan yang harus dilakukan untuk membuat industri pertahanan kami. basis lebih gesit, lebih responsif, lebih tangguh," tambahnya.

Sejumlah negara Barat secara beruntun mengirimkan pasokan bantuan persenjataan ke Kyiv untuk membantu Ukraina dalam melawan serangan Rusia.

Alih-alih menghentikan perang, Barat dinilai mendorong perang terus berkobar dengan pasokan senjata canggihnya.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan pejabat Rusia lainnya telah berulang kali memperingatkan tentang kemungkinan senjata yang dipasok Barat menyebar dari Ukraina ke wilayah lain.

Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan upaya Barat untuk memiliterisasi Ukraina merupakan ancaman langsung bagi keamanan Eropa dan global. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA