Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menuju Pemilu 19 November, Ini Empat Kandidat Kuat PM Malaysia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 11 November 2022, 14:38 WIB
Menuju Pemilu 19 November, Ini Empat Kandidat Kuat PM Malaysia
Kandidat kuat PM Malaysia/Net
rmol news logo Menjelang pemungutan suara pemilihan Perdana Menteri Malaysia pada 19 November mendatang, muncul nama-nama yang sangat kompetitif untuk memperebutkan kursi teratas.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dimuat Channel News Asia, tidak ada koalisi tunggal yang kemungkinan dapat memenangkan mayoritas di parlemen. Sehingga perlu untuk membentuk koalisi baru demi membentuk pemerintahan. Terlebih saat ini perlombaan dikuasai oleh tiga koalisi besar.

Beberapa kandidat kuat PM sejauh ini adalah Ismail Sabri Yaakob (62 tahun), Anwar Ibrahim (75 tahun), Muhyiddin Yassin (75 tahun), dan Ahmad Zahid Hamidi (69 tahun).

Ismail Sabri Yaakob

Ia merupakan petahana sekaligus calon PM dari koalisi Barisan Nasional. Ismail Sabri hanya menjabat sebagai perdana menteri selama 14 bulan, sebelum perebutan kekuasaan memaksanya untuk menyerukan pemilihan awal.

Di tengah tuduhan korupsi yang menerpa koalisinya, Ismail Sabri berusaha meyakinkan warga Malaysia.

Ismail adalah bagian dari partai politik United Malays National Organization (UMNO), yang memimpin Barisan dan mengutamakan kepentingan komunitas etnis-Melayu yang dominan di Malaysia.

Survei dari Merdeka Center menunjukkan BN tertinggal dari Pakatan Harapan. Meski begitu, Ismail Sabti lebih populer dari Anwar Ibrahim, pemimpin PH.

Anwar Ibrahim

Anwar merupakan pemimpin koalisi PH, koalisi multi-etnis yang berhasil menggulingkan BN dari kekuasaan pada pemilu 2018.

Anwar telah mengincar kursi PM selama lebih dari dua dekade sejak ia menjabat di pemerintahan Mahatahir Mohamad pada 1990-an sebagai wakil PM dan menteri keuangan.

Namun Anwar dan Mahathir berselisih. Anwar memimpin protes besar-besaran terhadap Mahathir dan menyerukan reformasi.

Walau begitu, keduanya bersatu dengan membentuk PH demi mengalahkan BN. Tetapi aliansi keduanya runtuh kurang dari dua tahun kemudian.

Muhyiddin Yassin

Muhyiddin merupakan mantan PM dari Perikatan Nasional, yang telah muncul sebagai kekuatan ketiga di Malaysia. Koalisinya memprioritaskan kepentingan Melayu dan termasuk partai Islam PAS.

Muhyiddin adalah pemain penting dalam runtuhnya pemerintahan PH pada tahun 2020, dengan memimpin sekelompok pembelot untuk membentuk pemerintahan lain pada awal pandemi Covid-19.

Muhyiddin, yang menjalani pengobatan kanker pankreas pada 2018, juga pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri sebelumnya.

Ahmad Zahid Hamidi

Sementara Ismail adalah calon perdana menteri resmi untuk Barisan, ada spekulasi kuat bahwa Zahid, yang memimpin koalisi, mungkin mencoba untuk mencalonkan diri jika aliansinya menang.

Zahid lebih senior dari Ismail dalam koalisi, yang diganggu oleh pertikaian.

Awal bulan ini, Zahid membersihkan koalisi dari beberapa anggota lama yang bersekutu dengan Ismail dan menjatuhkan mereka sebagai kandidat untuk pemilihan.

Dia diadili karena korupsi, dan telah mengaku tidak bersalah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA