Hal itu disampaikan oleh jurubicara Kementerian Luar Negeri ASEAN, Saurabh Kumar dalam konferensi pers menjelang KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja pada Kamis (10/11).
"Di Myanmar, posisi kami cukup jelas. Kami mendukung konsensus lima poin ASEAN. Kami ingin melihat Myanmar bergerak menuju pemerintahan yang demokratis. Kami ingin melihat kekerasan di Myanmar berhenti. Ini adalah kebijakan kami secara luas," ujar Kumar, seperti dikutip
ANI News.
“Intinya kami ingin ASEAN mengambil inisiatif dan kami mendukung konsensus lima poin yang sedang dikerjakan ASEAN,” tambahnya.
Para pemimpin ASEAN telah menyepakati lima poin konsensus, yang mencakup penghentian kekerasan segera, dialog di antara semua pihak, penunjukkan utusan khusus, pemberian bantuan kemanusiaan, hingga kunjungan utusan khusus ke Myanmar.
Kumar mengatakan, India sangat mementingkan hubungan dengan ASEAN. Bahkan Perdana Menteri Narendra Modi telah mengikuti berbagai pertemuan puncak dengan ASEAN, meski kali ini harus digantikan oleh Wakil Presiden Jagdeep Dhankhar.
BERITA TERKAIT: