Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KTT G20 Bali: Ini yang akan Disampaikan Biden Saat Bertemu Xi Jinping, tentang Harapan dan Peringatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 14 November 2022, 12:34 WIB
KTT G20 Bali: Ini yang akan Disampaikan Biden Saat Bertemu Xi Jinping, tentang Harapan dan Peringatan
Joe Biden dan Xi Jinping/Net
rmol news logo Bali akan menjadi sejarah bagi Joe Biden. Ia akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping untuk pertama kalinya sejak ia menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.

Pertemuan ini terjadi di tengah ketegangan China dengan Taiwan dan ketika Beijing dan Washington mencoba untuk "membangun landasan" bagi hubungan bilateral mereka.

Biden, yang tiba di Bali pada Minggu tengah malam (13/11), baru saja selesai menghadiri pertemuan KTT ASEAN di Kamboja dan sebelumnya ia singgal di Mesir untuk menghadiri pertemuan iklim. Selama perjalanan di dua negara itu, ia terus-terusan menegaskan bahwa ia tidak akan mau membuat konsesi ketika dia bertemu Xi Jinping.

Taiwan akan menjadi topik utama dari pertemuan Biden dan Xi Senin sore ini, di antara topik lainnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat AS telah memperingatkan bahwa China mungkin meningkatkan rencana untuk menginvasi Taiwan.

Biden juga berulang kali mengatakan bahwa AS akan membela Taiwan jika ini terjadi, meskipun para pejabat membantah pernyataannya.

Tetapi sebagian besar ahli percaya bahwa setiap konflik antara AS dan China lebih mungkin muncul karena kesalahan perhitungan daripada karena China benar-benar menyerang Taiwan.

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan pada Kamis (10/11), bahwa Biden ingin menggunakan pembicaraan itu bukan untuk mencapai kesepakatan atau 'tentang hasil', tetapi untuk  mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang prioritas masing-masing dan mengurangi kesalahpahaman sehingga tidak jatuh ke dalam konflik yang lebih luas.

Pada Sabtu (12/11), penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, memperkuat pesan, bahwa pertemuan tersebut tidak mungkin menghasilkan terobosan besar atau perubahan dramatis dalam hubungan tersebut.

Biden berharap kedua belah pihak akan menjelaskannya mengenai garis merah dan mencoba menyelesaikan area konflik, termasuk masalah Taiwan.

Pada Rabu pekan lalu, Biden mengatakan pada konferensi pers bahwa dia ingin menjelaskan apa masing-masing garis merah keduanya, saat dia duduk dengan Xi, tetapi para ahli mengatakan itu mungkin tidak sesederhana kedengarannya

Di tengah perbedaan mereka adalah bagaimana kedua negara memandang motif satu sama lain dan betapa merugikan tujuan-tujuan ini bagi kepentingan mereka sendiri.

“Orang China percaya bahwa tujuan AS adalah untuk menekan China sehingga kami dapat menahannya. Dan AS yakin tujuan China adalah membuat dunia lebih aman bagi negara-negara otoriter, mendorong AS keluar dari Asia dan melemahkan sistem aliansinya,” kata Scott Kennedy, penasihat senior bisnis dan ekonomi China di Center for Strategic and International Studies (CSIS), di Washington.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan AS harus bekerja sama dengan China untuk menghindari kesalahpahaman dan salah penilaian.

Tetapi juga mengatakan bahwa meskipun menginginkan perdamaian dengan AS, “pertanyaan tentang Taiwan” adalah inti dari kepentingannya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA