Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pidato Trudeau di KTT G20: Putin Membuat Pilihan yang Sangat Buruk

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 15 November 2022, 09:47 WIB
Pidato Trudeau di KTT G20: Putin Membuat Pilihan yang Sangat Buruk
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau tiba di Bali untuk menghadiri KTT G20 pada Senin 14 November 2022/Net
rmol news logo Perang Rusia dan Ukraina jadi salah satu fokus pidato Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di hadapan pemimpin bisnis KTT G20 Bali pada Senin (14/11) waktu setempat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam pidatonya, Trudeau menekan para pemimpin G20 untuk lebih mengisolasi Rusia yang disebutnya telah mengganggu rantai pasokan global.

"Perang brutal Rusia di Ukraina menciptakan krisis pangan dan energi. Ini mengganggu rantai pasokan dan meningkatkan biaya hidup," kata Trudeau, seperti dikutip dari CTV, Selasa (15/11).

"Keluarga khawatir bahwa mereka tidak akan dapat menyediakan makanan di atas meja, atau tidak dapat menghangatkan rumah mereka selama musim dingin," ujarnya.

Sikap Kanada terhadap Rusia juga bertentangan dengan beberapa negara G20 lainnya, yang ingin mempertahankan hubungan meskipun ada invasi ke Ukraina. Dalam beberapa bulan terakhir, China, India, dan Afrika Selatan telah abstain dari resolusi PBB yang mengutuk Rusia.

Sebelumnya pada Minggu Trudeau juga telah mengisyaratkan bahwa pidatonya di KTT G20 akan berfokus memastikan bahwa dunia bersatu untuk saling  memperkuat, "dan bahwa  (Presiden Rusia Vladimir) Putin membuat pilihan yang sangat buruk ketika dia memutuskan untuk menyerang negara tetangga yang damai," kata Trudeau.

Trudeau tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada  Senin (14/11). Ia disambut oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Gubernur Bali I Wayan Koster.

Sebagai tuan rumah KTT, Indonesia telah meminta para pemimpin untuk fokus pada menopang sistem kesehatan dan meningkatkan ketahanan pangan dan energi, dan telah menekankan pentingnya fokus pada konsensus daripada perpecahan.

Menurut laporan CTV, Indonesia juga telah meminta negara-negara G20 yang vokal menentang Putin untuk mengurangi retorikanya guna menjalin konsensus tentang masalah lain. Ini mendapat tanggapan dari Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly.

"Indonesia berada di antara batu dan tempat yang keras," kata Joly.

“Pekerjaan Kanada adalah untuk selalu memastikan bahwa kami dapat membawa serta negara-negara; bahwa kami dapat menemukan cara untuk mengatasi bahkan masalah yang sulit, dan itulah mengapa kami terus melakukan banyak pembicaraan dengan Indonesia," ujarnya.

Dalam pernyataan Senin Joly juga mengumumkan 500 juta dolar AS untuk militer Ukraina, termasuk peralatan pengawasan dan komunikasi, serta bahan bakar dan pasokan medis.

"Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa pasukan di Ukraina di lapangan memiliki akses ke dukungan militer tambahan segera, dan kami akan memiliki rincian lebih lanjut untuk diberikan dalam beberapa hari dan minggu mendatang," kata Joly.

Dia juga mengumumkan sanksi baru terhadap 23 orang Rusia yang menurut Joly telah melanggar hak asasi manusia para pemimpin oposisi.

Trudeau menjadi salah satu pemimpin dunia yang ikut menghadiri KTT G20 untuk bertemu dengan para pemimpin 20 ekonomi terbesar dunia di Bali. Ketika ditanya apakah ingin melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping, baik Trudeau Joly mengatakan mereka tidak memiliki rencana tersebut.

Sebaliknya, Joly mengatakan dia akan mencari kesempatan untuk berbicara dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, seperti yang dia lakukan pada bulan Juli.

"Penting bagi Kanada untuk terus memiliki saluran terbuka ini dengan China, tetapi pada saat yang sama, sikap kami jelas," kata Joly, Senin.

"Kami akan bekerja sama dengan China ketika kami harus melakukannya," katanya.

Pekan lalu, Joly mengatakan China adalah ancaman bagi stabilitas global dengan merusak hak asasi manusia dan aturan perdagangan. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA