Di tengah perbedaan pendapat soal hak asasi manusia (HAM), invasi Rusia ke Ukraina, dan dukungan independensi Taiwan, Biden dan Xi sepakat untuk memperbaiki hubungan keduanya dan akan lebih sering melakukan komunikasi.
"Kedua pemimpin sepakat untuk memberdayakan pejabat senior kunci untuk menjaga komunikasi dan memperdalam upaya konstruktif pada banyak isu," ungkap laporan Gedung Putih, pada Senin (14/11).
Biden dan Xi juga setuju untuk menjaga persaingan keduanya dalam politik internasional, terutama Taiwan tidak sampai mengarah pada konflik dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
"Kompetisi ini tidak boleh mengarah ke konflik dan menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat dan China harus mengelola kompetisi secara bertanggung jawab dan menjaga jalur komunikasi yang terbuka," jelas Gedung Putih.
Melalui dialog tiga jam tersebut juga, kerjasama perubahan iklim, ekonomi, restrukturasi utang, kesehatan dan ketahanan pangan global akan kembali dilanjutkan pembahasannya oleh kedua negara.
"Mereka menyambut baik upaya berkelanjutan untuk mengatasi masalah-masalah spesifik dalam hubungan bilateral AS-China, dan mendorong kemajuan lebih lanjut dalam mekanisme yang ada ini, termasuk melalui kelompok kerja bersama," ungkapnya.
Langkah lebih lanjut untuk komunikasi kedua negara akan dilakukan dengan mengirimkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Beijing.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.