Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (15/11), Departemen Luar Negeri AS mengatakan hadiah itu telah dinaikkan dari angka Rp 93 miliar, seiring dengan meningkatnya serangan Al-Shabaab di Mogadishu.
Tiga pentolan Al-Shabaab yang dimaksud AS ialah seorang yang disebut "Emir" Al-Shabaab bernama Ahmed Diriye, orang kedua di komando yakni Mahad Karate, dan seorang warga negara AS, Jehad Mostafa yang diduga memiliki berbagai peran dalam kelompok tersebut.
"Pemimpin kunci Al-Shabaab ini bertanggung jawab atas sejumlah serangan teroris di Somalia, Kenya, dan negara-negara tetangga yang telah menewaskan ribuan orang," isi pesan yang tertulis dalam poster yang disebarkan AS, beserta foto ketiga buron.
Kelompok Al-Shabaab telah berusaha menggulingkan pemerintah yang lemah di Somalia selama lima belas tahun dan ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Luar Negeri AS pada Maret 2008.
Menurut Kepala HAM PBB Volker Turk, lebih dari ratusan warga sipil telah tewas tahun ini akibat serangan yang dilancarkan Al-Shabaab.
"Setidaknya 613 warga sipil telah tewas dan 948 terluka sejauh ini pada tahun 2022, menurut angka terbaru PBB. Angka ini tertinggi sejak 2017 dan meningkat lebih dari 30 persen dari tahun lalu," ujarnya seperti dimuat
The Defense Post.
Pemimpin Al-Shabaab, Diriye dan komandan Karate telah dimasukkan AS ke dalam daftar teroris global dan dikenakan sanksi PBB sejak April 2015.
Semenara Mostafa, seorang warga negara AS telah diadili di pengadilan AS atas berbagai dakwaan yang terkait dengan Al-Shabaab pada Desember 2019.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: