Di hadapan wartawan pada Rabu (16/11), Zelensky mengatakan ketidakpuasannya dan bahwa Ukraina ingin dilibatkan dalam penyelidikan atas insiden tersebut.
“Saya yakin itu bukan rudal kami atau serangan rudal kami,” kata Zelensky, seperti dikutip dari
RT, Kamis (17/11).
Ia meyakini laporan dari Komandan Angkatan Udara Ukraina kepadanya pada Selasa malam bahwa rudal itu diduga milik Rusia.
“Tidak masuk akal bagi saya untuk tidak mempercayai mereka,” katanya.
Zelensky juga mengatakan bahwa insiden Przewodow adalah argumen lain bagi NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina, sesuatu yang telah dia minta sejak Februari.
Dia juga dengan cepat menyalahkan Rusia atas apa yang dia gambarkan sebagai serangan terhadap NATO.
Menteri Luar Negeri Dmitry Kuleba sepakat dengan klaim Zelensky.
Keduanya bersikukuh, bahkan setelah Polandia mengumumkan rudal yang menyerang Przewodow berasal dari sistem pertahanan udara S-300.
“Kemungkinan besar itu adalah rudal pertahanan udara Ukraina,” kata Presiden Polandia Andrzej Duda pada Rabu pagi.
Sementara itu, CNN mengutip pejabat militer Ukraina yang mengatakan rudal itu memang milik mereka.
Zelensky, bagaimanapun, mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak setuju dengan ungkapan seperti "kemungkinan besar" dan bahwa Ukraina berhak untuk melihat bukti dan data dari negara-negara mitra. Sejauh ini, katanya, Kyiv belum menerima konfirmasi apa pun.
"Kita harus berpartisipasi dalam penyelidikan," kata Zelensky, menurut kantor berita UNIAN.
“Saya ingin adil dan jika itu adalah penggunaan pertahanan udara kita, maka saya ingin bukti ini," ujarnya.
Sebenarnya Kementerian Pertahanan Rusia sudah dengan cepat mencatat bahwa puing-puing yang difilmkan di Polandia pada Selasa tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia.
Moskow juga mengatakan bahwa tidak ada apa pun di wilayah itu yang menjadi sasaran militer Rusia.
BERITA TERKAIT: