Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Junta Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan, Termasuk Ekonom Australia dan Mantan Dubes Inggris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Kamis, 17 November 2022, 15:17 WIB
Junta Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan, Termasuk Ekonom Australia dan Mantan Dubes Inggris
Ekonom Australia sekaligus mantan penasihat Aung San Suu Kyi, Sean Turnell/Net
rmol news logo Junta militer Myanmar telah membebaskan ribuan tahanan, termasuk ekonom Australia Sean Turnell dan mantan Duta Besar Inggris Vicky Bowman, pada Rabu (16/11).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Media pemerintah menyebut 6.450 orang yang ditahan sejak kudeta pada tahun lalu dibebaskan sebagai pengampunan selama Hari Raya Nasional.

Dari total sebanyak 5.774 tahanan merupakan laki-laki dan 676 lainnya adalah perempuan.

Reuters pada Kamis (17/11) mencatat, empat di antara ribuan tahanan tersebut merupakan warga negara asing (WNA) yang terkemuka di negaranya.

Pertama adalah ekonom Australia sekaligus mantan penasihat Aung San Suu Kyi, Sean Turnell. Ia dibebaskan setelah didakwa karena telah melanggar UU rahasia negara.

Kedua, mantan Duta Besar Inggris dari tahun 2002 hingga 2006, Vicky Bowman dan suaminya yang dipenjara karena melanggar UU migrasi.

Ketiga, seorang pembuat film Jepang, Toru Kobota juga ikut dibebaskan setelah dituduh menghasut dan melanggar UU komunikasi. Dan terakhir adalah warga negara Amerika Serikat (AS), bernama Kyaw Htay Oo.

Kementerian Luar Negeri Australia belum berkomentar terkait kebebasan Turnell. Sementara Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan telah diberitahu tentang pembebasan Kubota pada sore harinya.

Myanmar berada dalam kekacauan politik sejak militer melakukan kudeta dan menangkap para pemimpin sipil, termasuk Aung San Suu Kyi, dalam penggerebekan dini hari pada 1 Februari 2021.

Kudeta tersebut memicu protes luas yang seringkali berakhir dengan kekerasan dan ikut mengobarkan perlawanan bersenjata dari beberapa kelompok etnis Myanmar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA