Negara-negara Eropa banyak mengecam Qatar atas tuduhan diskriminasi dan tewasnya pekerja migran selama membangun infrastruktur Piala Dunia.
Paris dan beberapa kota lainnya di Prancis dilaporkan media lokal tidak akan menayangkan pertandingan Qatar di layar lebar seperti biasanya.
Mantan bintang sepakbola Prancis, Bleus Eric Cantona bahkan menyerukan pemboikotan pada Piala Dunia yang diselenggarakan di Qatar.
Menanggapi kontroversi tersebut, Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan tegas menolak seruan boikot dan menyatakan jika itu sudah sangat terlambat untuk dilakukan.
"Saya tidak mendukung boikot Piala Dunia. Pertanyaan-pertanyaan ini harus diajukan lebih awal, sebelum Qatar ditetapkan jadi tuan rumah," ujarnya saat menghadiri pertemuan APEC di Bangkok pada Jumat (18/11).
Menurut Macron, Piala dunia harusnya tidak untuk dipolitisasi.
"Saya pikir kita tidak boleh mempolitisasi olahraga," tegasnya seperti dimuat
The Khaleej Times.
Untuk membuktikan komitmennya, Macron akan pergi ke Qatar saat Timnas Prancis mencapai babak semifinal.
Kapten sepak bola Prancis, Hugo Lloris juga dia tidak akan mengenakan ban lengan anti-diskriminasi selama turnamen untuk menunjukkan rasa hormat kepada Qatar.
Prancis berhasil mempertahankan gelarnya saat menang 4-2 melawan Kroasia di babak final Piala Dunia FIFA Rusia pada 2018 lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: