Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ditemukan Jejak Bahan Peledak di Lokasi Kebocoran Pipa Nord Stream, Swedia: Jelas Ini Sabotase Besar-besaran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 19 November 2022, 07:17 WIB
Ditemukan Jejak Bahan Peledak di Lokasi Kebocoran Pipa Nord Stream, Swedia: Jelas Ini Sabotase Besar-besaran
Gambar yang diambil pada 29 September oleh Komando Pertahanan Denmark menunjukkan kebocoran gas di salah satu pipa gas Nord Stream yang rusak di Laut Baltik/Net
rmol news logo Otoritas Kejaksaan Swedia pada Jumat (18/11) mengatakan bahwa kebocoran pipa gas Nord Stream adalah benar karena sabotase. Pernyataan itu keluar setelah hasil penyelidikan menemukan jejak-jejak bahan peledak di lokasi kebocoran.

"Analisis yang sekarang telah dilakukan menunjukkan jejak bahan peledak pada beberapa objek yang ditemukan," kata jaksa yang memimpin penyelidikan, Mats Ljungqvist, seperti dikutip dari The Guardian. Temuan tersebut akhirnya menetapkan bahwa insiden itu sebagai "sabotase besar-besaran".

Penyelidikan lanjutan akan menentukan apakah mungkin untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab.

Dua kebocoran terjadi di zona ekonomi eksklusif Denmark dan dua di Swedia pada September lalu. Bagian sepanjang 50 meter hilang dari Nord Stream 1. Kantor Berita Swedia Expressen melaporkan temuan itu setelah menerbitkan rekaman yang difilmkan oleh drone bawah air.

Otoritas Swedia dan Denmark kemudian  melakukan penyelidikan terpisah atas kebocoran itu, di mana ada empat retakan di pipa Nord Stream 1 dan 2, yang membawa gas antara Rusia dan Jerman melalui Baltik, di lepas pulau Bornholm, Denmark.

Seismolog di kedua negara mencatat getaran di daerah tersebut tepat sebelum kebocoran dilaporkan yang tidak mirip dengan yang dihasilkan oleh gempa bumi.

Para ilmuwan mengatakan retakan yang menurut para ahli setara dengan beberapa ratus kilogram TNT, dapat menyebabkan salah satu kebocoran gas alam terburuk yang pernah ada, memuntahkan gas termasuk metana �" penyebab terbesar pemanasan iklim setelah karbon dioksida �" ke lautan yang kemudian menggelembung ke permukaan.

Kebocoran ini telah memicu ketegangan baru. Negara Amerika Serikat menuding Rusia berada di balik ledakan itu, dan Moskow membantahnya dengan menuding balik.

Swedia dan Ukraina pun ikut berbicara, menduga ada pihak yang sengaja menyabotase untuk mengambil keuntungan. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA