Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tawanan Perang Rusia Disiksa dan dan Dieksekusi oleh Ukraina, Ombudsman Desak Organisasi Internasional Luncurkan Penyelidikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 19 November 2022, 15:08 WIB
Tawanan Perang Rusia Disiksa dan dan Dieksekusi oleh Ukraina, Ombudsman Desak Organisasi Internasional Luncurkan Penyelidikan
rmol news logo Ombudsman hak asasi manusia Rusia meminta organisasi internasional untuk menuntut penyelidikan sehubungan dengan munculnya rekaman eksekusi tawanan perang Rusia oleh tentara Ukraina.

Tatiana Moskalkova dari Ombudsman mengutuk eksekusi tersebut, menyebutnya sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan, yang tidak bisa tidak menimbulkan kemarahan dan rasa jijik."

Ia juga mengatakan agar pihak-pihak terkait turut mengutuk perlakuan tersebut dan mendukung penyelidikan menyeluruh.

"Saya pikir perlu dilakukan penyelidikan menyeluruh atas kejahatan ini. Saya telah memanggil Sekretaris Jenderal Dewan Eropa Marija Pejcinovic Buric, Direktur Kantor OSCE untuk Lembaga Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (ODIHR) Matteo Mecacci, pakar komisi khusus PBB Erik Mose dan Presiden Komite Dewan Eropa untuk Pencegahan Penyiksaan Tuan Mitchell untuk mengutuk tindakan ini dan menuntut penyelidikan atas kejahatan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," tulisnya di saluran Telegramnya, Jumat (18/11).

Komite Investigasi Rusia telah meluncurkan kasus pidana atas penembakan massal tentara Rusia oleh pasukan Ukraina.

Kasus dibuka berdasarkan video yang viral yang menampilkan tentara Ukraina mengeksekusi sedikitnya 11 prajurit Rusia tak bersenjata yang ditawan di Republik Rakyat Lugansk, seperti dilaporkan Reuters.

Militan Ukraina secara teratur menyebarkan video yang menunjukkan bagaimana mereka membunuh, menyiksa, mempermalukan, dan memukuli tawanan.

Video tersebut menunjukkan apa yang tampak seperti tentara Rusia yang tergeletak di tanah di Makiivka, di wilayah Luhansk di Ukraina timur, setelah menyerah kepada orang-orang bersenjata dengan pita kuning di lengan mereka.

Tidak jelas kapan video itu direkam atau siapa yang merekamnya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova telah menyampaikan seruan yang sama pada Jumat.

"Kami menuntut agar organisasi internasional mengutuk dan menyelidiki secara menyeluruh kejahatan yang mengejutkan ini. Tidak ada kekejaman yang dilakukan oleh unit militer Ukraina yang tidak akan dihukum. Semua yang bersalah dan kaki tangannya akan diidentifikasi dan dihukum sesuai. Tidak ada yang akan lolos dari pembalasan," katanya.

Video-video yang mengejutkan ini adalah bukti lebih lanjut dari kejahatan yang dilakukan oleh neo-Nazi Ukraina, katanya.

Ukraina secara terang-terangan melanggar hukum kemanusiaan internasional, khususnya Konvensi Jenewa 1949 tentang Perlakuan Tahanan Perang dan hukum hak asasi manusia internasional, termasuk Kovenan Internasional 1966 tentang Hak Sipil dan Politik dan Konvensi 1984 Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA