Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dukung Aksi Protes, Tim Sepak Bola Iran Memilih Tidak Menyanyikan Lagu Kebangsaan Jelang Pertandingan Lawan Inggris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 22 November 2022, 06:46 WIB
rmol news logo Ada yang menarik di hari pertama Piala Dunia 2022, saat Tim sepak bola Iran berkumpul di tengah lapangan, berdampingan, dengan lengan  disampirkan di bahu satu sama lain, menjelang pertandingan dimulai, Senin (21/11). Ketika lagu kebangsaan mereka berkumandang, mereka kompak tidak ikut bernyanyi.

Semuannya terdiam, hening, sebelum pertandingan melawan Inggris di Stadion Internasional Khalifa. Wajah para atlet sebagian menunjukkan wajah yang menyimpan kesedihan, haru, dan mungkin juga kecewa.

Mereka memilih tidak ikut menyanyikan lagu kebangsaan sebagai bentuk solidaritas dengan pengunjuk rasa anti-pemerintah di tengah ketidakpuasan atas keengganan mereka untuk berbicara, seperti dilaporkan Reuters.

Pertandingan itu terjadi ketika pasukan keamanan Iran menembaki pengunjuk rasa di kota-kota yang didominasi Kurdi di Piranshahr di provinsi Azerbaijan Barat, dan Javanrud, di Kermanshah. Foto-foto menunjukkan mayat di jalanan, dengan laporan puluhan orang terluka.

Di seluruh kota di Kurdistan Iran, api dinyalakan dan nyanyian kematian untuk diktator terdengar.

Selama berbulan-bulan, warga Iran turun ke jalan dalam demonstrasi yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun yang meninggal dalam tahanan polisi moral hanya karena tidak mengenakan jilbabnya dengan benar.

Para pengunjuk rasa yang semakin merajalela telah membuat aparat melakukan tindakan dengan kekerasan. Kelompok hak asasi manusia menyatakan bahwa lebih dari 1000 orang telah ditangkap dan ratusan orang tewas.

Sekarang, pihak berwenang mengadili para demonstran.

Lagu kebangsaan Iran saat ini diadopsi pada tahun 1990 setelah kematian Pemimpin Tertinggi Ruhollah Khomeini.

Dalam rekaman video yang beredar, para penggemar Iran yang berada dki tribun berteriak mencemooh saat lagu kebangsan itu  dinyanyikan.

Bahkan, beberapa penonton nampak memegang plakat bertuliskan: "Wanita, kehidupan dan kebebasan."

Yang lain meneriakkan nama Ali Karimi, mantan pemain dan pelatih Iran yang telah menjadi pendukung aksi protes, yang pada Sabtu akhir pekan lalu  menyerukan warga Iran untuk turun ke jalan memprotes tentara yang bergerak memberantas aksi para demonstran.

Aksi tidak menyanyikan lagu kebangsaan ini mungkin akan berdampak pada para atlet saat mereka kembali ke Iran. Namun, Carlos Queiroz, manajer mereka, mengatakan para pemain memiliki hak untuk melakukan protesnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA