Dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (23/11), Matathir mengakui ia berharap partainya akan menang dan bisa membentuk pemerintahan baru.
Namun berdasarkan pemilu ke-15 (GE15), Mahathir gagal mendapatkan kursi di Lengkawi untuk masa jabatannya yang kedua.
"Semua rencana Pejuang harus ditinggalkan. Yang bisa kita lakukan hanyalah mengamati administrasi partai pemenang," kata Mahathir, seperti dikutip
The Star.
Lebih lanjut, Mahathir mengatakan pihaknya berharap agar negara dapat pulih, tidak peduli siapa yang nantinya akan membentuk pemerintahan.
“Saya akan fokus menulis tentang sejarah dan kegiatan di tanah air. Saya yakin ada berbagai kejadian di tanah air yang belum terekam, termasuk yang terjadi pada masa Inggris. Saya juga terbuka untuk diwawancarai oleh para penulis,†tambahnya.
Saat ini, proses terkait pembentukan pemerintahan dan pencalonan PM baru masih berlangsung, dengan Yang Dipertuan Agong telah memanggil dua koalisi pemenang suara terbesar, yaitu Pakatan Harapan yang digawangi oleh Anwar Ibrahim dan Perikatan Nasional yang dipimpin Muhyiddin Yassin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: