Bantahan itu disampaikan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell di hadapan Majelis Umum Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis pada Selasa (22/11).
Ia menjawab pertanyaan anggota parlemen Eropa dari Spanyol Antoni Comin tentang apakah Turki membantu Rusia menghindari sanksi dengan menjual barang-barang Uni Eropa dan apa yang akan dilakukan Uni Eropa.
Terkait hal itu, Borrell mengatakan telah membahasnya dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Uni Emirat Arab (UEA) sekitar dua pekan lalu.
"Cavusoglu memberi saya informasi tentang impor Turki dari Uni Eropa dan ekspor negara itu ke Rusia yang menunjukkan jumlah ekspor Turki yang signifikan ke Rusia," jelas Borrell, seperti dimuat
Anadolu Agency.
Namun, ia menekankan, tidak ada peningkatan signifikan dalam impor Turki dari Uni Eropa.
"Jadi menurut statistik yang saya dapatkan, sepertinya tidak ada teori bahwa Uni Eropa telah membentuk segitiga ekspor ke Rusia melalui Turki," tambahnya.
Sementara terkait tidak sejalannya kebijakan Turki dengan sanksi yang diberikan Uni Eropa terhadap Rusia, Borrell mendesak Ankara untuk mematuhinya.
Turki sendiri telah memilih kebijakan untuk mendukung Ukraina, sembari tetap mempertahankan hubungan dengan Rusia sejak awa perang.
Turki berfokus untuk membawa pihak Ukraina dan Rusia ke meja perundingan guna menghentikan konflik. Pada 22 Juli, Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani kesepakatan di Istanbul untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina yang telah dihentikan pada Februari karena perang Rusia di Ukraina.
BERITA TERKAIT: