Kepala Pasukan Militer Kolombia, Jenderal Helder Giraldo, dalam sebuah pernyataan menyebut keputusan itu diambil sebagai upaya pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari ancaman kejahatan militan lainnya.
"Kami belum menghentikan operasi militer terhadap berbagai ancaman terus-menerus yang menyerang penduduk sipil," ujarnya seperti dimuat
Reuters pada Rabu (23/11).
Kebijakan pertahanan itu juga didukung oleh Menteri Pertahanan Ivan Velasquez dengan mengatakan jika pembicaraan dengan ELN tidak aka mengurangi kewaspadaan tentaranya.
"Fakta bahwa mereka (pemerintah dan ELN) saat ini sedang dalam pembicaraan damai tidak berarti menurunkan kewaspadaan atau mengurangi tindakan," jelasnya.
Inisiasi dialog damai, datang dari Presiden baru sayap kiri, Gustavo Petro yang memulainya pada pekan ini dengan ELN.
Namun, karena kebijakan tersebut, Petro banyak dikritik oposisinya lantaran mengabaikan keamanan dan mengurangi tekanan pada kelompok bersenjata ilegal.
Petro bahkan dituduh sebagai mantan anggota pemberontakan M-19 yang banyak membuat keonaran serta menewaskan sedikitnya 450.000 orang antara tahun 1985 dan 2018.
Sejak pelantikan Petro pada 7 Agustus lalu, telah terjadi lebih dari sembilan puluh bentrokan dengan kelompok bersenjata dan mengakibatkan penahanan 3.816 pejuang dan 23 kematian.
Dalam tiga bulan pemerintahan saat ini, delapan tentara tewas dan 40 luka-luka, sementara 107 ton kokain telah disita.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: