Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Republik Dominika Bantah Usir 1.800 Anak Haiti Kembali ke Negaranya di Tengah Konflik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Jumat, 25 November 2022, 16:33 WIB
Republik Dominika Bantah Usir 1.800 Anak Haiti Kembali ke Negaranya di Tengah Konflik
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sebuah laporan yang menyebut Republik Dominika telah mengusir 1.800 anak pengungsi Haiti, mendapat bantahan keras dari otoritas negara itu.

Menurut United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), anak-anak itu dideportasi tanpa pendamping ke perbatasan Haiti dan ditangani mereka.

CNN,/i> dalam laporannya menyebut masih belum jelas apakah anak-anak tersebut diusir tanpa orangtua mereka, terpisah selama perjalanan atau melarikan diri dari Haiti sendirian.

Semua tuduhan itu dibantah langsung oleh direktur otoritas migrasi Republik Dominika, Venancio Alcántara pada Kamis (24/11) dengan mengatakan pihaknya telah mengikuti prosedur deportasi migran dengan baik.

“Semua deportasi dilakukan dengan penghormatan penuh dan mutlak terhadap martabat manusia dan hak asasi manusia,” ujarnya seperti dimuat Associated Press.

"Anak di bawah umur selalu bersama orang tua mereka setiap saat," tambah Alcántara.

Republik Dominika memang tengah menerapkan kebijakan pembatasan migran untuk keamanan nasionalnya di tengah konflik kekerasan negara tetangganya yakni Haiti.

Konflik bersenjata itu meletus sejak pembunuhan presiden Haiti, Jovenel Moïse tahun lalu.

Kebijakan migran itu banyak ditentang oleh warga Haiti, dan kabar pengusiran ribuan anak telah memperburuk hubungan diplomatik kedua negara.

Pihak berwenang menginformasikan bahwa aksi unjuk rasa pada Rabu (23/11) telah berusaha membakat konsulat Dominika di di kota madya Cap-Haïtien.

Pekan lalu Haiti juga turut menuduh Dominika membuat para warganya yang mengungsi hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi, terlebih kepada mereka yang berkulit hitam.

Namun kembali, tuduhan itu dibantah Dominika karena dinilai tidak memiliki bukti yang kuat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.