Kepala Pasukan Pertahanan Biologi dan Kimia Rusia, Igor Kirillov menyebut virus yang dimodifikasi oleh AS dapat membunuh 80 persen yang terinfeksi. Virus ini menyebabkan tanda-tanda neurologis yang tidak normal dan kerusakan paru-paru yang signifikan.
"Pengujian antibodi mengungkapkan penurunan 11 kali lipat dalam kapasitas mereka untuk menetralkan virus baru, serta ketidakefektifan vaksinasi saat ini," ujarnya dalam konferensi pers pada Sabtu (26/11), seperti dimuat
Anadolu Agency.
Kirillov mengatakan virus yang dimodifikasi itu dikembangkan oleh Universitas Boston.
AS, lanjut Kirillov, juga melakukan aktivitas biologis militernya di negara ketiga, dan lebih memilih melakukan eksperimen di luar negeri karena tingginya risiko kecelakaan.
Sebagai tindak lanjut, Rusia akan menuntut pembentukan mekanisme yang efektif untuk memantau kegiatan semacam itu pada pertemuan Konvensi Senjata Biologis mendatang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: