Begitu pendapat dari pengamat Malaysia, Sudarnoto Abdul Hakim. Ia mengatakan, Anwar juga dihadapkan pada tuntutan agar menyusun kabinet yang menggambarkan progresivitas.
"Secara pragmatis, Anwar, hemat saya, akan membangun dan memperkokoh konsolidasi nasional sehingga pemerintahannya stabil, kokoh, tak tergoyahkan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (27/11).
"Koalisinya harus rekat. Jangan sampai retak dan ambruk. Ini menjadi prioritas Anwar," tambahnya.
Lantaran jika tidak, Sudarnoto mengatakan, maka besar kemungkinan hal itu akan dimanfaatkan oleh Perikatan Nasional untuk memperlemah kekuatan Anwar.
Dalam hal ini, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional itu menuturkan, Anwar akan membentuk kabinet yang multietnis dan agama. Ini penting agar Malaysia lebih terbuka dan ekstensif demi memperkuat ekonomi.
Anwar dilantik oleh Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada Kamis (24/11), setelah berbagai proses konsolidasi.
Berdasarkan pemilu ke-15 (GE15), koalisi Anwar, Pakatan Harapan memenangkan suara dengan 82 kursi. Namun itu belum cukup untuk mencapai mayoritas sederhana 112 dari total 222 kursi demi membentuk pemerintahan.
Sementara itu, Perikatan Nasional yang dipimpin Muhyiddin Yassin mendapat 73 kursi dan Barisan Nasional memiliki 30 kursi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: