Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bendung Pengaruh China, Kanada Luncurkan Strategi Baru Asia Pasifik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 28 November 2022, 15:14 WIB
Bendung Pengaruh China, Kanada Luncurkan Strategi Baru Asia Pasifik
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly dan Perdana Menteri Justin Trudeau/Net
rmol news logo Dalam upaya mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh pengaruh China, Kanada mencoba untuk mengerahkan strategi ekonomi dan diplomasinya yang akan diterapkan untuk kawasan Asia Pasifik.

Kanada secara resmi meluncurkan strategi tersebut pada Minggu (27/11) dengan mengalokasikan dana senilai 1,7 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 26,7 triliun selama lima tahun ke depan.

Di bawah arahan Perdana Menteri Justin Trudeau, strategi baru ini akan didasarkan pada lima hal utama, yakni mempromosikan perdamaian dan keamanan, terutama dengan mengirimkan kapal perang; memperkuat perdagangan dan investasi; meningkatkan bantuan internasional feminis; pembiayaan infrastruktur yang berkelanjutan; dan meningkatkan kehadiran diplomatiknya.

Menurut Menteri Luar Negeri Melanie Joly, strategi baru secara mengirimkan pesan yang jelas ke kawasan bahwa Kanada adalah mitra yang dapat dipercaya.

"Masa depan Indo-Pasifik adalah masa depan kita. Kita memiliki peran untuk dimainkan dalam membentuknya. Untuk melakukannya, kita perlu menjadi mitra sejati yang dapat diandalkan,” ujarnya seperti dimuat AFP.

Joly juga berbicara mengenai risiko yang didapat dari hubungan bisnis dengan China akan berkaitan dengan ancaman geopolitik dan keamanan negara.

"Tugas saya adalah menjelaskan risikonya. Dan saya katakan ada risiko geopolitik dalam berbisnis di China," ujarnya.

Ancaman itu ditunjukkan Joly melalui sepak terjang kebijakan luar negeri China yang cenderung mengutamakan kepentingannya sendiri.

"Ada masalah mendasar dengan fakta bahwa China saat ini tidak menghormati norma internasional dan mencoba mengubah atau menafsirkannya untuk keuntungannya sendiri,” jelasnya.

Strategi baru telah disampaikan sebelumnya oleh PM dan Menlu Kanada di KTT ASEAN, KTT G20, dan pertemuan anggota APEC di Bangkok.

Hubungan China dan Kanada membeku sejak eksekutif Huawei Meng Wanzhou ditangkap oleh Ottawa pada 2018 lalu karena diduga melanggar sanksi AS terhadap Iran. Sebagai tanggapan, Beijing kemudian menahan dua warga negara Kanada di China, Michael Spavor dan Michael Kovrig.

Mereka akhirnya dibebaskan tahun lalu setelah proses negosiasi yang panjang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA