Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Stoltenberg: Eropa Terang dan Ukraina Gelap, Putin Gunakan Musim Dingin sebagai Senjata Perang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 30 November 2022, 07:13 WIB
Stoltenberg: Eropa Terang dan Ukraina Gelap, Putin Gunakan Musim Dingin sebagai Senjata Perang
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Bucharest/Net
rmol news logo Para menteri luar negeri dari aliansi NATO memulai pertemuan dua hari di Bucharest pada Selasa (29/11) untuk mencari cara menjaga keamanan jutaan warga sipil Ukraina sekaligus mempertahankan militer Kyiv dari musim dingin yang pada tahun ini akan terasa lebih berat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ini adalah pertemuan yang akan berfungsi sebagai platform untuk memobilisasi lebih banyak dukungan untuk Ukraina. Para menteri itu juga akan membantu Ukraina memperbaiki infrastruktur energi yang rusak berat akibat penembakan pasukan Rusia.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan adalah tugas bersama untuk membangun kembali Ukraina yang dihancurkan Rusia.

"Kita semua telah melihat foto-foto ini diambil dari satelit di mana Anda melihat Eropa terang dan kemudian Anda melihat Ukraina gelap. Jadi, ada tugas besar untuk membangun kembali semua ini," kata Stoltenberg, seperti dikutip dari Reuters.

Menurutnya, Presiden Vladimir Putin dan pasukan Rusia mencoba menggunakan musim dingin tahun ini sebagai senjata perang.

Serangan yang meningkat dari Rusia adalah tanda bahwa Putin gagal dalam perangnya, terutama dengan Rusia kehilangan wilayah di sekitar Kyiv, Khakriv, dan Kherson, menurut Stoltenberg.

"Mereka menyerang kota-kota (tempat warga sipil tinggal) saat Ukraina berhasil membebaskan lebih banyak wilayah," katanya, seraya menambahkan bahwa Putin dan pasukannya telah memperlihatkan langkahnya yang menimbulkan penderitaan yang belum pernah terjadi sejak Perang Dunia Kedua.

Rusia telah melakukan serangan besar-besaran terhadap transmisi listrik Ukraina dan infrastruktur lainnya sejak awal Oktober, yang menurut Kyiv dan sekutunya adalah kampanye yang disengaja untuk menyakiti warga sipil.

Para menteri berfokus pada peningkatan bantuan seperti sistem pertahanan udara dan amunisi ke Ukraina serta bantuan bahan bakar, pasokan medis, dan peralatan musim dingin.

Di sisi militer, NATO terus mendorong produsen senjata untuk mempercepat produksi.

Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis bahkan mendesak aliansi untuk terus maju dengan pengiriman.

"Pesan saya kepada sesama menteri luar negeri pada pertemuan NATO hari ini sederhana: Tetap tenang dan berikan tank," kata dalam cuitannya di Twitter, menunjukkan gambar bendera Ukraina dengan tank di tengahnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA