Presiden Dewan Eropa Charles Michel kembali mendesak Xi untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin agar bisa menghentikan perang yang sudah berlangsung sembilan bulan terakhir.
Hal itu disampaikan Michel kepada Xi selama pertemuan tiga jam di Aula Besar Rakyat Beijing pada Kamis (1/12). Mereka membahas berbagai isu, termasuk perdagangan, iklim, hak asasi manusia, pemulihan Covid-19, Xinjiang, dan Taiwan.
"Saya mendesak Presiden Xi, seperti yang kami lakukan pada KTT Uni Eropa-China pada bulan April, untuk menggunakan pengaruhnya di Rusia untuk menghormati piagam PBB," kata Michel, seperti dimuat
Reuters.
Sementara Xi pada gilirannya memperjelas bahwa China tidak memberikan senjata ke Rusia, dan ancaman nuklir tidak dapat diterima.
Xi memberi tahu Michel bahwa China akan memperkuat komunikasi strategis dan koordinasi dengan Uni Eropa.
"Tiongkok akan tetap terbuka untuk perusahaan Eropa, dan berharap UE dapat menghilangkan campur tangan untuk menyediakan lingkungan bisnis yang adil dan transparan bagi perusahaan Tiongkok," kata Xi kepada Michel, menurut stasiun penyiaran negara
CCTV.
Xi mengatakan China dan UE harus memperkuat koordinasi kebijakan makroekonomi dan keunggulan pelengkap, bersama-sama menciptakan mesin pertumbuhan baru dan memastikan keamanan, stabilitas, dan keandalan rantai pasokan industri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: