Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Aliran Senjata Ilegal dari Konflik Ukraina Ikut Meningkatkan Terorisme di Wilayah Afrika

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 03 Desember 2022, 06:58 WIB
Aliran Senjata Ilegal dari Konflik Ukraina Ikut Meningkatkan Terorisme di Wilayah Afrika
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari/Net
rmol news logo Konflik Rusia-Ukraina dipercaya dapat mempengaruhi situasi keamanan di wilayah Afrika. Begitu menurut Presiden Nigeria Muhammadu Buhari.

Ia mengatakan, senjata yang berasal dari zona konflik di Ukraina berkontribusi terhadap kekerasan dan ancaman terorisme di wilayah Sahel.

“Sayangnya, situasi di Sahel dan perang yang berkecamuk di Ukraina menjadi sumber utama senjata dan pejuang yang memperkuat barisan teroris di Wilayah Danau Chad,” kata Buhari, seperti dikutip dari AFP, Jumat (2/12).

“Proporsi substansial dari senjata dan amunisi yang diperoleh untuk melaksanakan perang di Libya, akhirnya menyebar ke seluruh wilayah, sementara senjata yang digunakan untuk perang di Ukraina dan Rusia sama-sama mulai menyebar ke wilayah tersebut,” kata presiden.

Ia megatakan, penyebaran senjata kecil ilegal mengancam keamanan regional, sehingga negara-negara Afrika perlu meningkatkan langkah-langkah pengendalian perbatasan bersama dan tindakan penegakan hukum untuk mencegat senjata-senjata itu.

AS dan sekutunya mempersenjatai pasukan Ukraina dengan senjata yang semakin canggih. Buhari menyatakan bahwa membantu Kyiv mengalahkan Rusia adalah prioritas strategis bagi negara-negara Barat.

Laporan media menunjukkan bahwa keefektifan skema tersebut dibesar-besarkan dan sejumlah besar senjata kecil dan perlengkapannya berakhir di pasar gelap.

Beberapa lembaga penegak hukum, seperti Badan Kejahatan Nasional Inggris, memperingatkan bahwa Ukraina dapat menjadi sumber senjata bagi geng dan kelompok teroris. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA