Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengatakan bahwa ia sangat berharap kesepakatan antara Rusia dan Ukraina untuk melindungi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang saat ini diduduki oleh pasukan Moskow, dapat dicapai pada akhir tahun ini.
"Sekarang kami memiliki proposal di atas meja yang secara sederhana bertujuan untuk menghentikan pengeboman pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa," katanya, seperti dikutip dari
Reuters, Jumat (2/12).
Ia yakin Presiden Rusia Vladimir Putin mengikuti proses kesepakatan tersebut dan ia tidak mengesampingkan pertemuan lain dengan Putin, begitu juga dengan Presiden Ukraina Zelensky.
Pabrik nuklir Zaporizhzhia saat ini berada di bawah kendali Rusia dan telah berulang kali ditembaki. Moskow dan Kyiv saling menyalahkan tentang siapa yang bertanggung jawab.
"Kedua belah pihak sekarang menyepakati beberapa prinsip dasar. Yang pertama adalah perlindungan: itu berarti menerima bahwa Anda tidak menembak ke atau dari pabrik. Yang kedua adalah pengakuan bahwa IAEA adalah satu-satunya jalan untuk masalah ini."
Kemarin, wadah pemikir yang terkait dengan Angkatan Darat Inggris, RUSI, mengatakan dokumen-dokumen Rusia yang disita mengungkapkan Moskow telah merencanakan untuk menduduki pembangkit nuklir Ukraina dengan tujuan sebagian untuk memeras Barat, seperti dilaporkan Sky News.
IAEA telah mendorong agar zona aman dibuat di sekitar pembangkit untuk melindungi dari potensi kecelakaan nuklir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: