Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dikomentari Soal Perkembangan Nuklirnya oleh Pentagon, China Sentil Perjanjian AUKUS AS-Australia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 07 Desember 2022, 07:08 WIB
Dikomentari Soal Perkembangan Nuklirnya oleh Pentagon, China Sentil Perjanjian AUKUS AS-Australia
Rudal Peluncur ICBM DF-41 selama parade di Beijing pada September 2020/Net
rmol news logo Laporan terbaru Pentagon atas kemampuan dan strategi militer China termasuk pengembangan program nuklir negara itu mendapat tanggapan tegas dari Beijing.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Kolonel Tan Kefei dalam pernyataan pada Selasa (6/12) menyebut penilaian Pentagon atas negaranya mengandung spekulasi tak berdasar.

Ia juga mengatakan bahwa AS justru telah meningkatkan risiko konflik karena berbagi teknologi nuklir dengan Australia.

"Militer AS dengan penuh semangat mengembangkan dan berusaha untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di garis depan, menurunkan ambang penggunaan senjata nuklir, dan mempromosikan proliferasi nuklir melalui kemitraan keamanan trilateral AS-Inggris-Australia,” kata Tan Kefei, merujuk pada aliansi AUKUS, yang diluncurkan tahun lalu, seperti dikutip dari Xinhua.

“Itu semakin menjadi sumber ketegangan nuklir," lanjutnya.

Perjanjian AUKUS melibatkan pembagian teknologi propulsi nuklir oleh AS dengan Australia sehingga dapat memiliki armada kapal selam serang bertenaga nuklir. Reaktor di kapal akan dimuat dengan uranium yang diperkaya tinggi, yang menurut para kritikus telah menimbulkan kekhawatiran proliferasi.

Tan Kefei kemudian mengatakan bahwa China mempertahankan sikap nuklir yang murni defensif dan memiliki persenjataan yang diperlukan untuk pencegahan.

Tidak seperti AS, katanya, China memiliki kebijakan larangan penggunaan yang ketat, yang berarti bahwa Beijing berjanji untuk tidak menggunakan senjata atomnya kecuali untuk menanggapi serangan nuklir.

Pernyataan Tan Kefei dibuat sebagai tanggapan atas pembaruan penilaian Pentagon terhadap kemampuan militer China, yang dirilis minggu lalu. Dokumen tersebut memperkirakan bahwa pada tahun 2035, Beijing dapat memperluas persenjataan nuklirnya menjadi 1.500 hulu ledak dari perkiraan tingkat 400 saat ini.

"China enggan untuk membahas kemampuannya mengembangkan nuklir, luar angkasa, dan dunia maya, yang berdampak negatif terhadap stabilitas strategis global" klaim laporan itu.

Tan menanggapi dengan menyatakan bahwa China tidak akan pernah mencari hegemoni atau terlibat dalam ekspansi seperti yang dilakukan AS, yang ia sebut membawa kekacauan dan bencana kemana pun mereka pergi.

"Beijing mendesak Washington untuk meninggalkan mentalitas Perang Dinginnya dan memperbaiki kesalahpahamannya tentang China," demikan Tan Kefei. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA