Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang situasi kemanusiaan di Ukraina bahwa Moskow telah memahami keinginan mayoritas negara anggota PBB dalam penyelesaian diplomatik
"Kami menanggapi ini dengan sangat serius. Kami menegaskan kesediaan kami untuk melakukan negosiasi," ujar Nebenzia.
Sayangnya, menurut Nebenzia, negara-negara Barat terus memperluas pengirima pasokan senjata ke Ukraina, membuat Kyiv memilih mengabaikan negosiasi yang ditawarkan Moskow.
"Apa yang Anda lihat sekarang adalah perang yang sedang berlangsung di Barat melawan Rusia ... Ini adalah sesuatu yang membuat kami tidak punya pilihan lain selain melanjutkan tujuan SMO kami," kata Nebenzia.
Perwakilan AS kemudian menanggapi pernyataan Nebenzia dengan menyinggung serangan Rusia yang menghancurkan infrastruktur energi Ukraina. Serangan itu menyebabkan jutaan orang tanpa akses ke panas, listrik, dan air, memperburuk krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh invasi Rusia pada 24 Februari.
"Serangan Presiden Putin yang meningkat terhadap infrastruktur Ukraina adalah bukti bahwa dia tidak memiliki minat yang tulus dalam negosiasi atau diplomasi yang berarti," kata Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Lisa Carty.
"Sebaliknya, dia mencoba mematahkan keinginan Ukraina untuk berperang dengan membom dan membekukan warga sipil agar tunduk," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: