Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kapal yang Ditumpangi Bocor, Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Thailand

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Kamis, 08 Desember 2022, 15:22 WIB
Kapal yang Ditumpangi Bocor, Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Thailand
rmol news logo Sebuah kapal yang membawa ratusan warga etnis Rohingya, dilaporkan mengalami kebocoran saat melintasi perairan Thailand.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Direktur kelompok hak asasi Proyek Arakan, Chris Lewa, pada Rabu (7/12), menyebut 150 orang di dalam kapal yang sudah tidak layak pakai itu, kini terdampar di laut lepas.

"Kapal tersebut meninggalkan Bangladesh pada akhir November dan mulai bocor ketika berada di lepas pantai Ranong, Thailand selatan," ujarnya seperti dimuat Al-Arabiya.

Lewa memperkirakan bahwa beberapa di antaranya mungkin telah meninggal dunia dan mendesak pihak berwenang untuk menyelamatkan para penyintas.

Mengutip pernyataan kerabat penumpang, Lewa mengatakan mereka telah kehabisan amunisi untuk terus melanjutkan perjalanan.

"(Mereka) hampir kehabisan makanan dan air di kapal," kata Lewa.

Lebih lanjut, Lewa juga menyatakan jika para penumpang di kapal sudah melihat kapal angkatan laut Thailand, tetapi mereka tidak memberikan bantuan.

Sementara seorang perwira angkatan laut Thailand yang tidak ingin diungkap identitasnya mengatakan bahwa kapal tersebut tidak memasuki perairan Thailand dan saat ini berada di wilayah India.

Di sisi lain, otoritas Penjaga Pantai India mengatakan mereka telah menerima informasi tentang kapal terdampar, tetapi itu tidak berada di perairan India.

Hingga kini Lokasi pasti kapal itu masih belum jelas.

Seorang aktivis Rohingya yang berbasis di Thailand, Siyeed Alam, mengatakan kondisi penumpang kabar dalam keadaan yang memprihatinkan.

"Kondisi mereka sangat buruk.(mereka) kurus kering dan jika tidak ada bantuan, mereka akan mati," paparnya.

Setiap tahun, banyak etnis minoritas Muslim Rohingya, mempertaruhkan nyawa dengan menaiki kapal reyot untuk menghindari kekerasan di Myanmar dan kemelaratan di kamp pengungsi Bangladesh.

Kebanyakan dari mereka berusaha untuk mencapai Malaysia.

Menurut Badan pengungsi PBB (UNHCR) Setidaknya 1.900 orang Rohingya mencoba menyeberangi Laut Andaman antara Myanmar dan Bangladesh sepanjang tahun ini.

Jumlah tersebut enam kali lebih banyak dibandingkan tahun 2020.

Dalam upaya penyeberangan tersebut, 119 orang dilaporkan  UNCHR telah tewas sepanjang tahun ini. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA