Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar pada Rabu (7/12), mengatakan jika pemerintah tidak akan mengarahkan perusahaan untuk membeli minyak Rusia, tetapi opsi terbaiklah yang akan dipilih untuk memenuhi kepentingan rakyatnya.
“Kami tidak meminta perusahaan kami untuk membeli minyak Rusia, kami meminta mereka untuk membeli opsi terbaik yang mereka dapatkan," ujarnya dalam pidato parlemen di Rajya Sabha, seperti dimuat
ANI News.
Menerut Menlu, sangat lazim jika India mengambil langkah-langkah yang menguntungkan bagi negara.
"Merupakan kebijakan yang masuk akal untuk pergi ke tempat kami mendapatkan kesepakatan terbaik," kata Menlu India.
Terlepas dari banyaknya kritik yang Barat lontarkan terhadap kebijakan tersebut, Menlu India telah berulang kali menegaskan bahwa impor minyaknya akan ditentukan oleh kepentingan nasional dan basis konsumen yang besar.
Rakyat India, kata Jaishankar tidak boleh ikut menderita atas tindakan pembatasan yang dilakukan oleh negara lain.
“Publik India seharusnya tidak membayar tindakan negara lain,†tegasnya.
Lebih lanjut, Menlu menekankan bahwa posisi ini telah jelas sejak awal konflik Rusia-Ukraina.
"India tidak ikut mengutuk Rusia, tetapi di beberapa forum PBB, New Delhi secara konsisten menyerukan penghentian kekerasan dan menganjurkan perdamaian dan diplomasi," jelasnya.
Bahkan, Menlu mengklaim jika sekutu Baratnya yakni AS mengetahui posisi India dalam impor minyak Rusia dan akan tetap mempertahankan hubungan dengan Washington.
Perang di Ukraina yang dimulai pada Februari lalu, telah berdampak signifikan pada ketahanan pangan global dan telah menyebabkan kenaikan harga minyak mentah secara tiba-tiba menyusul sanksi barat terhadap Moskow.
Setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov di Moskow, Jaishankar mengatakan bahwa hubungan India dengan Rusia telah menguntungkannya dan New Delhi ingin mempertahankannya.
Pada Forum Bratislava GLOBSEC 2022 yang diadakan di Slovakia pada bulan Juni lalu, Jaishankar membela kepentingan India dalam skala global dengan membalas kritik yang tidak adil terhadap pembelian minyak India dari Rusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: