Jumlah tersebut dikonfirmasi Gubernur Otoritas Umum Industri Militer (GAMI) Arab Saudi, Ahmed al-Ohali, Senin (12/12) waktu setempat.
Al-Ohali mengatakan bahwa insentif tersebut termasuk 3,3 miliar riyal yang diarahkan untuk penelitian dan pengembangan sepanjang tahun 2021 dan 2022.
"Sisa 1,8 miliar riyal didistribusikan ke perusahaan-perusahaan di sektor militer Kerajaan, termasuk Industri Militer Arab Saudi (SAMI)," katanya, seperti dikutip dari
Al-Arabiya.Dalam pidato video yang dibagikan akun Twitter resmi Badan Pers Saudi (SPA), Al-Ohali mengatakan bahwa sektor militer Kerajaan diharapkan menyumbang sekitar 95 miliar riyal ke PDB Arab Saudi pada tahun 2030.
CEO SAMI, Walid Abukhaled mengatakan perusahaannya akan fokus pada sistem tak berawak, radar, dan keamanan siber di tahun-tahun mendatang.
“Kerajaan memiliki anggaran pertahanan terbesar ketiga di dunia, sekarang menjadi yang kesembilan berkat rasionalisasi pengeluaran,” kata Abukhaled.
Sektor militer termasuk ke dalam Visi Saudi 2030 yang diluncurkan oleh Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan pada tahun 2016 dalam upaya mengembangkan industri lokal untuk mendiversifikasi ekonomi negara dari minyak.
BERITA TERKAIT: