Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati Janji Selidiki Kematian Prajurit PBB asal Irlandia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 17 Desember 2022, 08:16 WIB
Perdana Menteri Lebanon Najib  Mikati Janji Selidiki Kematian Prajurit PBB asal Irlandia
Para diplomat PBB di markas besar PBB di New York saat mengheningkan cipta untuk penjaga perdamaian PBB Irlandia yang tewas di Lebanon/Net
rmol news logo Pemerintah Lebanon berjanji untuk menyelidiki dan mengungkap peristiwa kematian seorang penjaga perdamaian PBB Irlandia yang tewas tertembak di negaranya.

Hal itu disampaikan perdana menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, saat berkunjung ke markas besar Pasukan Sementara PBB di Lebanon (Unifil) pada Jumat (16/12) waktu setempat.

"Investigasi yang diperlukan sedang berlangsung untuk mengungkap keadaan insiden tersebut untuk menghindari hal itu terjadi lagi di masa depan," kata Mikati di markas Unifil di Naqoura, Lebanon selatan, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (17/12).

“Siapa pun yang terbukti bersalah akan dihukum," ujarnya.

Prajurit asal Irlandia Sean Rooney (23) tewas akibat tembakan yang menembus kepalanya saat konvoi mereka diserang penyerang tak dikenal di desa selatan Al Aqbieh pada Rabu saat mereka melakukan perjalanan ke Beirut.

Tiga tentara lainnya yang ikut terluka saat kejadian berada di rumah sakit tetapi dalam kondisi stabil, kata seorang perwakilan Unifil.

Menurut pasukan pertahanan Irlandia, konvoi dua kendaraan utilitas lapis baja yang membawa delapan personel yang melakukan perjalanan ke Beirut diserang senjata ringan.

"Kendaraan itu dikelilingi oleh massa yang bermusuhan", kata Menteri Pertahanan Irlandia Simon Coveney.

Unifil mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya sedang mengkoordinasikan penyelidikan dengan Angkatan Bersenjata Lebanon untuk menentukan dengan tepat apa yang terjadi.

"Para penjaga perdamaian salah belok dan mereka terlepas dari konvoi lainnya," kata juru bicara Unifil Andrea Tenenti.

"Karena penyelidikan sedang berlangsung, kami tidak dapat mengomentari lebih lanjut tentang keadaan di sekitar insiden tersebut," ujarnya.

Dia mengatakan pihak berwenang Lebanon berkoordinasi dengan Unifil dan menangani masalah ini dengan sangat serius.

"Ini adalah kejahatan internasional: kami menyerukan penyelidikan cepat untuk membawa para pelaku ke pengadilan," katanya.

"Tetapi kami tidak memiliki batas waktu untuk menyelesaikan laporan tersebut: prioritas untuk saat ini adalah mengumpulkan informasi," lanjut Tenenti.

Hizbullah, milisi yang didukung Iran dan partai politik terkemuka yang memiliki kehadiran besar di Al Aqbieh dan di banyak bagian negara itu, membantah keterlibatannya dalam pembunuhan tentara tersebut.

Lebih dari 300 tentara yang bertugas di Unifil telah kehilangan nyawa mereka sejak mandatnya dimulai pada tahun 1978 untuk menjaga perdamaian setelah penarikan pasukan Israel dari Libanon selatan.

Insiden terakhir terjadi pada 2007, ketika enam penjaga perdamaian internasional terkena ledakan bom di Lebanon selatan.

Tapi, kata Tenenti, ini adalah serangan pertama semacam ini.

“Unifil biasanya memiliki hubungan yang baik dengan penduduk setempat meskipun terjadi insiden sporadis: ini merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA