Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dituduh Terlantarkan Rakyat Saat Ekonomi Sulit, Presiden Liberia Diprotes Ribuan Pendemo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 18 Desember 2022, 11:29 WIB
Dituduh Terlantarkan Rakyat Saat Ekonomi Sulit, Presiden Liberia Diprotes Ribuan Pendemo
Aksi protes warga Liberia pada Sabtu (17/12)/Net
rmol news logo Ribuan warga Liberia berbondong-bondong berkumpul di jalan utama untuk menyuarakan tuntutan mereka kepada Presiden George Weah atas kesulitan ekonomi di negara itu.

Aksi protes terbesar yang dinamakan "Penderitaan We Tiyah" itu dipimpin oleh koalisi empat partai oposisi utama Liberia di distrik Paynesville Monrovia pada Sabtu (17/12).

Aksi dimulai dengan berjalan kaki dari markas CPP di Catholic Junction menuju Kompleks Olahraga SKD, dengan para demonstran yang menggunakan kemeja bergambar Alexander Cummings yang digadang-gadang akan menjadi lawan Weah pada pemilu tahun depan.

Para pendukung Cummings bernyanyi dan menari mengikuti lagu-lagu yang mengkritik pemerintahan Weah.

Beberapa diantara mereka, menenteng spanduk bertuliskan "Kami lelah menderita," dan meneriakkan, "Liberia menderita, dan sekarang saatnya untuk perubahan."

Menurut petugas kepolisian setempat, aksi protes berjalan dengan damai dan terus dikawal dengan keamanan ketat oleh pihak mereka.

Ketua penyelenggara protes, Lewis Brown, yang bertugas di kabinet mantan presiden Ellen Johnson Sirleaf dan Charles Taylor mengatakan rakyat Liberia sudah terlalu banyak menderita dan lelah jika diam saja.

"Terlalu banyak orang di negara ini yang menderita, tidak bisa membayar sewa, tidak bisa membayar uang sekolah," ujarnya seperti dimuat Liberian Observer.

Seorang insinyur listrik, Barclay, mengutarakan kekhawatiran terhadap masa depan anak-anaknya di tengah kondisi ekonomi sulit  dan menyebut pemerintah telah menelantarkan mereka.

"(Pemerintah) tidak mampu menciptakan lapangan kerja, dan presiden menelantarkan rakyatnya," kata Barclay.

Selama lima tahun Weah menjabat, rakyat Liberia bergulat dengan kenaikan harga makanan dan bahan bakar akibat perang Ukraina dan pandemi Covid-19.

Saat ini, Presiden Weah tengah berada di Qatar sejak akhir Oktober, untuk menyaksikan putranya, Timothy Weah, bermain untuk tim AS di Piala Dunia dan menghadiri KTT Pemimpin AS-Afrika di Washington.  

Weah Diharapkan dapat kembali ke negaranya pada Senin (19/12) mendatang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA