Pusat Nasional untuk Pasukan Penjaga Perdamaian, Pembersihan Ranjau dan ERW (NPMEC) dalam pernyataannya baru-baru ini mengungkapkan agenda Jepang tersebut sehubungan dengan ditunjuknya Kamboja sebagai tuan rumah proyek pelatihan tripartit Kamboja-Jepang-PBB yang akan datang.
“Kamboja akan menjadi tuan rumah proyek trilateral antara Jepang, PBB dan Kamboja, yang akan datang, dalam pengoperasian mesin-mesin berat,” ujar Direktur Jenderal NPMEC, Sem Sovanny, seperti dikutip dari
Phnom Penh Post.
Kepala misi di Kedutaan Jepang Taninai Ichitomo membenarkan bahwa Jepang akan menyediakan instruktur untuk pelatihan tersebut.
Dengan memberikan dukungan kepada Kamboja sebagai tuan rumah proyek yang akan datang ia berharap kerja sama dapat tumbuh di bidang pemeliharaan perdamaian, khususnya di bidang ranjau, antara Jepang dan Kamboja.
Ichitomo juga memuji Kerajaan karena mengirim tentaranya dalam misi luar negeri, dan memuji negara itu atas upayanya untuk menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-40 dan ke-41.
Kamboja telah berkontribusi dalam misi pemeliharaan perdamaian di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa, sejak 2006. Kamboja mengirimkan 8.475 penjaga perdamaian untuk misi kemanusiaan dengan PBB di sembilan negara, yaitu Sudan, Sudan Selatan, Chad, Lebanon, Suriah, Mali, Republik Afrika Tengah, Siprus dan Yaman.
Saat ini, lebih dari 800 warga Kamboja berada dalam misi penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan, Mali, Lebanon, dan Republik Afrika Tengah.
BERITA TERKAIT: